Secara umum, sebagian besar masyarakat masih menggunakan air sumur sebagai sumber air

Namun di beberapa wilayah tertentu terkadang masih ditemui masalah kualitas air sumur. Salah satu masalah yang terkadang ditemui berkaitan dengan kualitas air sumur adalah adanya air sumur yang mengandung kapur.

Air sumur berkapur tidak hanya bisa terjadi di daerah yang memang secara geografis tanahnya mempunyai kandungan kapur tinggi, seperti daerah di sekitar pegunungan kapur, namun bisa juga terjadi di daerah-daerah yang kondisi tanahnya masih baik.

Air sumur yang berkapur tentu saja sangat tidak diinginkan. Sebab pada penggunaan jangka panjang, air sumur yang mengandung kapur dapat memicu berbagai macam gangguan kesehatan dan timbulnya bermacam penyakit bagi tubuh yang mengkonsumsinya.

Disamping itu, air yang seperti ini akan terasa tidak enak jika dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

Ciri-ciri air sumur yang berkapur ( terlebih jika kandungan kapurnya tinggi ) dapat dideteksi dari hal-hal berikut :

  • Jika dipergunakan untuk mencuci, busa yang dihasilkan relatif lebih sedikit
  • Air terasa kurang segar
  • Terasa agak licin, terutama pada waktu digunakan secara bersamaan dengan sabun saat mandi
  • Jika dipanaskan / dididihkan ( dipergunakan sebagai air minum ) akan meninggalkan lapisan kerak berwarna putih di dasar wadah.

Pada prinsipnya, air yang berkapur disebabkan karena tingginya kandungan logam tertentu di dalamnya. Biasanya berupa logam Natrium, Kalium dan Magnesium. Dan, air yang mengandung logam-logam seperti ini disebut dengan air sadah.

Menggunakan Filter atau Penyaring air merupakan langkah yang paling tepat untuk menjaga dan menghasilkan air bersih yang berkualitas, dapat juga menjadi upaya pencegahan atau preventif dari cemaran logam/mineral kapur.