Bahaya! Dua Virus ini seringkali menyerang udang Vanamei anda!

Penyakit yang disebabkan oleh virus menjadi momok yang meresahkan bagi pembudidaya karena dapat menyebabkan penurunan produksi sehingga membuat petambak mengalami kerugian besar. Tingkat kematian udang dalam tambak yang terjangkit virus dapat mencapai hingga 100% jika tidak ditanggani dengan tepat. White Spot Syndrom Virus (WSSV) dan Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) merupakan salah satu penyebab penyakit pada udang yang mengkhawatirkan para petambak.

            White Spot Syndrom Virus (WSSV) atau penyakit bintik putih merupakan penyakit yang paling banyak menimbulkan kerugian secara ekonomi, diperkirakan lebih dari 300 juta dollar AS per tahun (Rukyani, 2000). Penularan WSSV sangat cepat dan menyebabkan kematian 100% dalam waktu 3-10 hari sejak timbul gejala klinis. Virus ini dapat menginfeksi udang pada post larva (PL) sampai ukuran 40 g. Penyebaran WSSV dapat secara vertikal melalui induk menularkan ke larvanya dan secara horizontal melalui air (waterborne transmission), kotoran udang yang terinfeksi, kanibalisme, makanan alami/segar jenis krustasea dan hama tambak jenis krustasea (Kono et al., 2004). Dalam sistem budidaya, WSSV dapat ditransmisikan melalui air yang terkontaminasi sehingga diperlukan pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi kualitas air dan kesehatan udang untuk meminimalisir udang terinfeksi penyakit.

WSSV  

Courtesy: ABC Rural

Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) atau yang juga dikenal sebagai Myo adalah virus berbahaya yang apabila terjadi di dalam budidaya udang akan menyebabkan dampak buruk bagi pembudidaya karena mampu membunuh hingga 70% populasi pada udang dari semua umur, sehingga penyebaran virus ini sangatlah cepat. Gejala klinis yang ditimbulkan dari penyakit IMNV adalah udang yang terinfeksi IMNV biasanya akan menepi ke pinggir tambak, munculnya warna putih seperti kapas pada otot daging terdapatnya kerusakan jaringan, pada otot skeletal berwarna putih dan jika sudah parah ekor udang berwarna merah seperti udang rebus. Kualitas air tambak yang tidak stabil dan terjadinya perubahan suhu yang fluktuatif menjadi penyebab utama munculnya IMNV ini.

Sumber: Ingaravel, V., et al (2020).