KETAHUI PENYEBAB DAN PENCEGAHAN PENURUNAN KUALITAS AIR PADA TAMBAK UDANG ANDA!
Udang merupakan salah satu primadona ekspor Indonesia yang perlu ditingkatkan baik deri segi kualitas dan kuantitasnya. Salah satu permasalahan utama tambak udang adalah kondisi lingkungan tambak yang harus sesuai dengan kebutuhan hidup udang. Kondisi lingkungan tambak terkait erat dengan kualitas air tambak yang tercermin dari beberapa parameter.
Hal ini juga telah didukung dengan pernyataan Irwan et al (2021) yang menyatakan bahwa kualitas air merupakan suatu hal yang menjadi pertimbangan utama untuk kegiatan budidaya di tambak. Kualitas air yang baik menjadi faktor utama untuk menunjukkan tingkat pertumbuhan dan kehidupan udang di dalam perairan tambak. Kondisi kualitas air dalam tambak dapat berpengaruh terhadap budidaya.
Oleh karena itu, informasi tentang kondisi kualitas perairan menjadi hal yang penting untuk diketahui agar dapat dipergunakan dalam pengelolaan kualitas perairan tambak dan merupakan langkah awal mengantisipasi tindakan pengelolaan terhadap kondisi kultivan pada suatu ekosistem.

Kenyataannya, pakan yang diberikan pada udang hanya terkonsumsi sebanyak 85%, tidak termakan sementara sebanyak 15% dan terbuang dalam bentuk feses sebanyak 20%. Kandungan protein yang tinggi pada pakan udang (>30%) berdampak pada tingginya kandungan nitrogen anorganik dari limbah yang dihasilkan. Sisa pakan dan kandungan feses udang menjadi faktor utama yang membuat kualitas air menurun sehingga menyebabkan udang mengalami kekurangan oksigen dan mudah terjerat penyakit. Udang rentan terkena penyakit ketika dalam kondisi tubuh yang lemah.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan kualitas air pada tambak anda yaitu dengan menggunakan water treatment. Penurunan air yang fluktuatif menjadi masalah yang dapat membuat udang menjadi stress hingga mengalami kematian. Oleh karena itu penggunaan water treatment penting sebagai salah satu pencegahan mortalitas yang tinggi pada tambak udang.
Beberapa cara pengelolaan air yang dapat dilakukan sebagai berikut:
- Pergantian air secara berkala
Cara paling murah dan mudah untuk mengatasi penurunan kualitas air tersebut ialah dengan melakukan pergantian air. Prinsip dasar dari pergantian air ini ialah mengganti air yang sudah mengalami penurunan kualitas dengan air baru dengan kualitas yang masih baik. Pergantian air secara berkala dilakukan untuk menghindari stress pada udang dan kematian massal plankton.
- Tandon sterilisasi
Penggunaan tandon sterilisasi bertujuan untuk menghilangkan kontaminan dan komponen yang tidak diperlukan. Sistem tandon merupakan sistem filterisasi air sebelum masuk ke tambak pembesaran. Tersedianya tandon berfungsi untuk memperbaiki kualitas air dengan cara pengendapan untuk menurunkan bahan organik dan mencegah karier udang liar.
- Penggunaan UV (Ultraviolet)
Sinar UV atau Ultraviolet merupakan salah satu spektrum cahaya dengan kemampuan untuk merusak DNA/RNA mikroorganisme sehingga bakteri dan virus gagal berkembang biak dan menjadi tidak berbahaya karena mikroba yang ada dapat ternonaktif dalam waktu yang singkat. Konsep UV inilah yang bisa digunakan dalam dunia aquaculture untuk meminimalisir penyakit dan kematian pada udang. Penggunaan UV dapat diterapkan karena lebih efektif dan efisen dari segi waktu dan biaya.
Sumber:
- Irawan D., Handayani L., 2021. Studi Kesesuaian Kualitas Perairan Tambak Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Kawasan Ekowisata Mangrove Sungai Tatah. Jurnal Budidaya Perairan. Vol. 9 No. 1: 10-18.
- Zulfikar. 2020. Mengganti Air, Meningkatkan Kualitas Air. diakses pada 01 Desember 2020.
- Supono, S., 2018. Manajemen Kualitas Air untuk Budidaya Udang.