Sebentar lagi perayaan Idul Adha bagi semua umat Muslim di seluruh dunia akan digelar. Salah satu ibadah yang sangat identik ketika Idul Adha adalah penyembelihan hewan kurban. Biasanya, panitia kurban akan membagikan daging kurban kepada masyarakat yang berhak untuk menerimanya. Sehingga, pada momentum tersebut seringkali muncul pertanyaan boleh atau tidaknya mencuci daging kurban ketika hendak diolah menjadi masakan.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana, Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M.Si menyebutkan sebelum ingin diolah untuk dimasak, daging memang sebaiknya harus dicuci terlebih dahulu. “Daging yang akan hendak diolah dengan proses pemasakan atau pengasapan atau teknik pengolahan lainnya memang sebaiknya dicuci,” ujar Annytha yang dilansir dari media online Kompas.
Daging yang sudah didistribusikan kepada orang-orang kemungkinan telah terkontaminasi berbagai macam kotoran yang dapat dilihat secara visual seperti darah, pasir, maupun debu. Selain itu, kontaminasi oleh bakteri juga menjadi ancaman yang serius yang dapat mempengaruhi kualitas dari daging itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum memasak daging harus dicuci terlebih dahulu menggunakan air steril yang bebas dari kontaminasi patogen (bakteri, virus, dan jamur) yang berbahaya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir pertumbuhan bakteri di dalam daging.
Untuk memastikan daging yang dicuci telah bersih dari seluruh kontaminan, maka pastikan air yang digunakan untuk mencuci daging kurban harus steril. Selain untuk mencegah risiko dari kontaminan berbahaya, air steril yang terbebas dari patogen juga dapat membuat hasil masakan olahan daging lebih konsisten karena tidak ada campuran komponen bahan yang tidak diinginkan yang dapat merusak cita rasa masakan.
Penggunaan disinfeksi menjadi kunci untuk menghasilkan air steril yang bebas dari kontaminan patogen. Disinfeksi yang efektif dalam menonaktifkan patogen ialah menggunakan metode sinar ultraviolet-C (UVC). Berbeda dengan UV konvensional lainnya, sinar UVC dari LUMINOR Glacier LED bebas merkuri yang mampu membasmi patogen di air hingga 99,9%, sehingga tidak akan meninggalkan residu berbahaya di air yang dapat mempengaruhi cita rasa masakan.
Baca juga:
- Efisiensi Pakan Ayam Meningkat Berkat Air yang Berkualitas
- Benarkah Filter Air Terinspirasi dari Tubuh Ikan? Simak Penjelasannya Berikut Ini
- Solusi Air Berkualitas untuk Hasil Budidaya yang Optimal dengan Tim Aquaculture YUKI
- Jangan Salah! Ini Dampak Buruk Pemberian Air yang Asal-Asalan pada Ayam Broiler
- Setengah dari Warga Jakarta Jadikan Junk Food Sarapan, Netralisir dengan Air Minum Berkualitas