Sebagai makhluk hidup, manusia membutuhkan air untuk kehidupan sehari-hari. Baik atau buruknya kualitas air yang digunakan sehari-hari akan memberikan dampak yang sangat signifikan. Sementara, kualitas air baku di Indonesia dapat dikatakan cukup mengkhawatirkan. Bahkan menurut riset World Population Review, kualitas air Indonesia menjadi yang paling buruk jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Di Jakarta sendiri, ditemukan mikroorganisme berbahaya di dalam air baku yang dapat mengancam kesehatan.

Mikroorganisme merupakan organisme berukuran kecil yang dapat melakukan aktivitas untuk hidup, dapat tergolong dalam prokaryot seperti bakteri dan virus. Dikarenakan ukurannya yang sangat kecil atau mikro, mikroorganisme tidak dapat dilihat langsung menggunakan mata telanjang. Diperlukan adanya pengujian laboratorium untuk mengetahui kandungan mikroorganisme di dalam air. Apabila air yang digunakan sehari-hari mengandung mikroorganisme dapat membahayakan bagi kesehatan. Mikroorganisme tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, sakit pencernaan, ataupun penyakit membahayakan lainnya. 

Jika sudah terserang penyakit maka dapat berakibat pada faktor-faktor lain seperti kurangnya waktu untuk produktif, sehingga membuat waktu terbuang sia-sia. Seharusnya waktu yang ada dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal produktif tapi justru kacau karena terserang penyakit. Misalkan saat anak jatuh sakit membuatnya tidak masuk sekolah, serta akan berdampak pada orang tua yang harus izin tidak masuk kerja karena harus menjaga anak yang sakit. Saat hal ini terjadi, beberapa jadwal dan hal lainnya akan terganggu. Belum lagi untuk menangani anak yang sakit diperlukan pemeriksaan dokter yang memerlukan biaya tidak sedikit. Sehingga dampak dari air yang terkontaminasi mikroorganisme ini dapat membuat kerugian dari segi waktu maupun biaya.

Agar hal tersebut tidak terjadi, perlu dipastikan bahwa air yang digunakan sehari-hari telah steril dari pencemaran mikroorganisme berbahaya yang dapat mengancam kesehatan. Terdapat beberapa cara untuk menghilangkan kandungan mikroorganisme. Namun, cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan sinar UV-C yang terbukti efektif dapat membunuh mikroorganisme hingga 99,9%. Berbeda dengan disinfeksi konvensional, disinfeksi menggunakan sinar UV-C tidak menggunakan bahan kimia, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga: