Halo mitra budidaya, tidak terasa sudah memasuki akhir November yang menandakan musim hujan telah tiba. Air hujan bisa mempengaruhi kualitas air, menyebabkan fluktuasi suhu, serta meningkatkan risiko penyakit. Apakah mitra budidaya sudah siap? Apa saja yang perlu kita siapkan menjelang musim hujan khususnya untuk usaha budidaya? Simak cara-cara berikut ini:
1.Melakukan pengelolaan kualitas air dan monitoring kualitas air secara berkala
Curah hujan yang tinggi dapat mengencerkan air kolam, terutama untuk tambak udang atau ikan air payau yang memerlukan kadar garam tertentu. Pemantauan kadar salinitas dan oksigen terlarut sangat penting, terutama untuk menjaga kesehatan ikan. Air hujan yang asam juga dapat menurunkan pH air kolam, sedangkan suhu bisa berfluktuasi akibat cuaca mendung atau hujan. Memeriksa pH secara berkala dan menyesuaikan dengan bahan tambahan seperti kapur untuk menyeimbangkan kembali pH jika terlalu rendah.
2.Meningkatkan sistem drainase
Meningkatkan sistem drainase kolam dengan memastikan kolam memiliki saluran pembuangan yang efektif untuk mengalirkan air hujan yang berlebih sehingga kolam tidak meluap atau mengalami pencampuran air yang tidak terkontrol. Drainase yang baik membantu mencegah banjir yang dapat memicu stres pada ikan atau udang yang dibudidayakan.
3.Memasang penutup kolam/atap
Beberapa sistem dari akuakultur menggunakan penutup plastik atau jaring yang dipasang di atas kolam untuk mengurangi jumlah air hujan yang masuk. Hal ini sangat berguna pada tambak yang sensitif terhadap fluktuasi salinitas atau pH.
4.Menggunakan aerator
Musim hujan sering menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut dalam kolam budidaya akibat rendahnya suhu dan kurangnya sinar matahari. Penggunaan aerator di kolam atau tambak membantu menambah oksigen di dalam air, menjaga kadar oksigen tetap stabil meskipun hujan lebat.
5.Melakukan manajemen pengelolaan pemberian pakan yang tepat
Pada musim hujan sebaiknya hindari memberi pakan berlebih, karena pakan yang tidak termakan akan menumpuk di dasar kolam dan meningkatkan risiko kualitas air yang buruk. Saat hujan lebat, kurangi frekuensi pemberian pakan agar sisa pakan tidak menumpuk dan mencemari air.
6.Pengendalian penyakit
Kelembapan tinggi di musim hujan memicu peningkatan risiko penyakit. Memberikan suplemen imun seperti vitamin atau probiotik pada ikan atau udang untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka perlu dilakukan. Jangan lupa juga lakukan pemeriksaan berkala untuk mendeteksi gejala penyakit sejak dini.
7.Memantau perubahan cuaca dan iklim
Manfaatkan prakiraan cuaca untuk mempersiapkan langkah-langkah preventif, seperti meningkatkan frekuensi pengecekan kualitas air sebelum dan setelah hujan lebat. Informasi cuaca juga dapat membantu menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberi pakan atau melakukan perawatan kolam.
Seperti yang diketahui dari pemaparan di atas bahwa pemantauan kualitas air secara berkala dan kadar oksigen terlarut di tambak sangat berperan penting ketika musim hujan. Oleh karena itu, YUKI memiliki solusi berupa Mazzei dan Liquisens yang dapat membantu Anda dalam mengelola tambak budidaya di musim hujan. Mazzei membantu Anda menyuplai aerasi dalam kolam budidaya Anda. Mazzei dapat membantu mengoptimalkan suplai oksigen di dasar kolam. Dengan Mazzei injector, kadar oksigen tetap terjaga meskipun kondisi cuaca kurang mendukung, sehingga ikan atau udang tidak mengalami stres atau mati akibat hipoksia (kekurangan oksigen). Mazzei juga membantu penguraian bahan organik dengan aerasi yang stabil, sehingga pengelolaan kualitas air berjalan dengan baik.
Sementara, Liquisens dapat digunakan untuk memonitoring usaha budidaya Anda secara real-time. Liquisens memberikan notifikasi jika ada perubahan parameter yang signifikan, memungkinkan pembudidaya untuk mengambil tindakan preventif sebelum masalah memburuk. Dengan pemantauan otomatis, pembudidaya tidak perlu melakukan pengukuran kualitas air secara manual terus-menerus, sehingga menghemat waktu dan tenaga. Kualitas air yang stabil dan terjaga baik dapat mengurangi risiko munculnya penyakit yang biasanya disebabkan oleh kualitas air yang buruk, terutama di musim hujan.
Baca Juga:
- Efisiensi Pakan Ayam Meningkat Berkat Air yang Berkualitas
- Benarkah Filter Air Terinspirasi dari Tubuh Ikan? Simak Penjelasannya Berikut Ini
- Solusi Air Berkualitas untuk Hasil Budidaya yang Optimal dengan Tim Aquaculture YUKI
- Jangan Salah! Ini Dampak Buruk Pemberian Air yang Asal-Asalan pada Ayam Broiler
- Setengah dari Warga Jakarta Jadikan Junk Food Sarapan, Netralisir dengan Air Minum Berkualitas