Sering melihat anak buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali dalam sehari? Bisa jadi sang anak mengalami diare. Diare termasuk kondisi yang umum terjadi pada anak, dan sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menjelaskan diare merupakan kondisi keluarnya cairan abnormal atau feses yang tidak berbentuk (cair), dan disertai dengan peningkatan frekuensi buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
Walaupun sering dianggap sebagai gangguan ringan, World Health Organization (WHO) menyebutkan secara global bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian anak-anak di bawah usia lima tahun. Dalam keadaan yang parah, diare dapat mengancam nyawa, terutama pada anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki gangguan pada kekebalan tubuh.

Diare pada anak dapat berkontribusi terhadap kurangnya nutrisi pada tubuh, penurunan resistensi terhadap infeksi, dan gangguan pertumbuhan serta perkembangan buah hati.
Air Minum Bisa Sebabkan Diare
Air minum yang berkualitas rendah dapat terkontaminasi oleh paparan bakteri tertentu seperti Escherichia coli, Campylobacter, Salmonella, Clostridioides difficile atau parasit melalui makanan dan air yang tercemar. Sebab air yang terlihat jernih, belum tentu aman untuk dikonsumsi.
Air perkotaan dan air sumur di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, biasanya tercemar oleh kuman yang disebut patogen. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya studi pada tahun 2022 oleh UNICEF yang memaparkan hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum yang telah teruji di Indonesia, tercemar limbah tinja dan turut berpartisipasi dalam penyebaran penyakit diare. Hal ini merupakan penyebab utama kematian anak-anak maupun balita.
Solusi Air Minum yang Aman
Pencegahan
diare pada anak dapat dilakukan mulai dari membiasakan anak mencuci
tangan memakai sabun, serta akses terhadap air minum yang aman.
Pengolahan air yang aman, dapat memastikan air yang dikonsumsi menjadi
tidak berbau, tidak memiliki rasa, tidak berwarna, dan tidak mengandung
mikroba berbahaya.
Salah satu metode pengolahan air yang telah berkembang yaitu desinfeksi. Desinfeksi merupakan suatu proses yang dapat membunuh bakteri dan virus dengan menggunakan teknologi sinar ultraviolet (UV).
Kini telah hadir solusi untuk mengatasi permasalahan air minum yang pastinya aman dan sehat, yaitu sebuah teknologi bernama Luminor UV Systems yang berfungsi untuk menyaring air minum agar aman untuk dikonsumsi.
Luminor UV Systems menggunakan desinfeksi ultraviolet C (UVC) yang dapat menonaktifkan patogen, dengan gelombang UV paling efektif terutama berada pada kisaran UVC 200 hingga 280 nm, dan puncak serapannya sekitar 260 nm.
Penggunaan Luminor UV Systems memiliki banyak manfaat seperti:
1. Efektif dalam melawan virus maupun bakteri
2. Ekonomis dengan harga yang terjangkau
3. Kualitas air terjaga, yaitu tidak mengubah rasa, bau, pH, dan warna air
4. Ramah lingkungan
5. Tidak ada bahan kimia yang berpotensi membahayakan
6. Konsumsi daya lebih hemat
7. Membunuh bakteri dan virus dengan cepat
8. Tidak ada bakteri maupun virus yang terbentuk
9. Pemeliharaan produk yang sederhana
10. Mudah dipasang
Selain untuk kebutuhan industri, produk ini juga digunakan pada sektor rumah tangga karena tidak perlu lagi mengangkat serta menyediakan tempat galon. Berbekal dari air keran, keluarga dapat menikmati air minum sehat tanpa khawatir hal bahaya yang mengintai