Di Indonesia sektor peternakan unggas memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan sumber protein di dalam negeri. Oleh karena itu, sektor peternakan harus dikelola dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan hasil produksi yang lebih optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan memaksimalkan biosecurity pada peternakan, termasuk pada ternak ayam. Hal tersebut dilakukan karena ayam merupakan ternak yang paling rentan terhadap berbagai serangan penyakit.

Penyakit pada ayam bisa diakibatkan karena mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang dapat hidup dan berkembang biak di kandang. Hal ini akan berimbas pada menurunnya kualitas dan produktivitas ternak ayam itu sendiri. Maka dari itu, perlu adanya upaya pencegahan penyebaran penyakit pada hewan ternak dengan menerapkan biosecurity

Biosecurity merupakan serangkaian upaya yang dilakukan sebagai langkah awal dalam pengendalian wabah penyakit agar tidak masuk ke peternakan. Jika biosecurity dijalankan dengan baik, ternak tetap akan sehat dan menghasilkan produk yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). 

Biosecurity pada peternakan memiliki tiga zona yang dapat diterapkan untuk mengontrol penyakit. Tiga zona tersebut dibedakan berdasarkan tingkat akses, kebersihan, dan risiko penularan bagi hewan ternak. Berikut ini tiga zona yang dilansir dari Biosekuriti: Persepsi dan Aplikasinya di Peternakan Rakyat oleh Unhas Press.

1.  Zona Merah (Area Luar)

Zona merah mencakup semua area di luar peternakan seperti orang-orang, lalu lintas alat transportasi, dan benda yang dibawa dari luar yang berpotensi membawa kuman penyebab penyakit.

2.  Zona Kuning (Area Peralihan)

Zona kuning merupakan zona transisi antara zona merah yang berisiko tinggi terpapar penyakit dan zona hijau yang merupakan area produksi. Zona kuning menerapkan biosecurity intensif di mana benda ataupun para pekerja yang masuk zona ini harus melalui tahap desinfeksi terlebih dahulu.

3.  Zona hijau (Area Bersih)

Pada zona ini, sudah tidak ada lagi kuman penyebab penyakit yang dapat membahayakan ternak. Hanya orang yang berkepentingan saja yang dapat masuk ke area ini. Semua benda yang masuk di area zona hijau sebelumnya sudah harus didesinfeksi terlebih dahulu.


Sumber : www.disnakkeswan.ntbprov.go.id

Ketika melalui tahapan desinfeksi, semua peralatan dan lingkungan di area peternakan harus steril, termasuk kendaraan dan transportasi yang keluar atau masuk area peternakan. Oleh karena itu, semua peralatan, lingkungan, dan transportasi di peternakan harus didesinfeksi. Desinfeksi tersebut bertujuan untuk menonaktifkan mikroorganisme agar terhindar dari kuman yang dapat menginfeksi hewan ternak dan manusia. 

Virol-Oxy

Virol-Oxy, solusi sanitasi dari jerman yang sudah teruji efektif dalam mendesinfeksi permukaan serta menonaktifkan jamur, bakteri, hingga virus. Dengan kemampuan self-sanitizing. Virol-oxy akan terus mensanitasi permukaan secara menyeluruh hingga 30 hari setelah disemprotkan. 

Keunggulan Virol-Oxy:

  • Efektif melawan 99.99% virus, bakteri, dan jamur
  • Efisien hanya dalam satu kali semprot mampu melindungi hingga 30 hari
  • Menetralisir virus, bakteri, dan jamur secara fotokatalitik
  • Alcohol free & Chlorine free
  • Tidak menghasilkan produk sampingan kimia, organik, dan anorganik
  • Sudah teruji dan tersertifikasi (www.virol-oxy.com/certifications)

Baca juga: