Daging, baik daging ayam maupun daging sapi, telah menjadi makanan pokok yang tidak terpisahkan dari tradisi lebaran Idul Fitri di Indonesia. Daging seringkali disajikan dalam berbagai hidangan khas, seperti rendang, opor ayam, sate, dan berbagai masakan khas daerah lainnya. Kehadiran daging-daging ini bukan hanya menambah nilai gizi dan protein dalam hidangan Idul Fitri, tetapi juga menggambarkan kemakmuran dan keberlimpahan dalam menyambut momen spesial ini.
Seperti bahan makanan lainnya, daging juga dapat disinfeksi untuk mengurangi mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Beberapa contoh mikroorganisme yang umumnya berkembang pada daging adalah:
Bakteri : Salmonella, E. coli
Jamur : Aspergillus, Penicillium, Fusarium
Parasit : Trichinella spiralis, Toxoplasma gondii, Taenia solium
Disinfeksi pada daging dilakukan untuk mengurangi resiko penularan penyakit dari hewan ke manusia, memperpanjang umur simpan, menjaga kualitas, dan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan. Disinfektan yang digunakan tentu tidak bisa sembarangan, karena harus memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan atau disebut food grade. Ketetapan food grade diberlakukan agar tidak menimbulkan efek buruk pada orang yang mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia disinfektan dalam jumlah yang diperbolehkan.Tidak hanya itu, untuk mencapai kualitas daging yang optimal serta terjaga, maka lingkungan dan alat pemotongan juga harus didisinfeksi agar memperkecil kemungkinan cross contamination atau kontaminasi silang antar daging. Dengan membersihkan dan mendisinfeksi lingkungan dan alat pemotongan secara rutin, mikroorganisme patogen yang mungkin ada pada lingkungan dan alat dapat dinonaktifkan atau dihambat pertumbuhannya, sehingga risiko kontaminasi pada daging yang dipotong dapat dikurangi. Praktik ini penting untuk memastikan keamanan pangan dan menjaga kualitas produk daging yang dihasilkan.

Virol-Oxy® disinfektan food grade asal Jerman dengan berbahan dasar hidrogen peroksida bubuk dan kristal Titanium dioksida (Titansorb P) dapat menonaktifkan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur hingga 99,9% pada permukaan alat dan bahan makanan serta tidak meninggalkan residu karsinogenik yang berbahaya sehingga aman digunakan untuk kebutuhan pemotongan daging dan bahan makanan.
Keunggulan Virol-Oxy:
- Virol-Oxy® dapat dilarutkan dalam air dengan rasio 0,5 : 100 dan bertahan hingga 10 hari pasca dilarutkan
- Tidak menghasilkan residu karsinogenik yang membahayakan.
- Tidak menimbulkan risiko kesehatan serius atau jangka panjang bagi manusia.
- Virol-Oxy tidak mengandung bahan kimia yang mengandung racun (Aldehydes, Phenols, Alcohols, Iodophors, Formaldehyde).
- Satu-satunya produk dengan efisiensi untuk bertindak sebagai Virusida, Bakterisida, Fungisida.
- Telah teruji aman dan tersertifikasi di berbagai institusi dan lembaga negara seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Polandia (www.virol-oxy.com/certifications)
Baca Juga:
- Keracunan MBG Marak Terjadi, Sudahkah Air yang Digunakan Bebas Kontaminan?
- Waspada! Air Sumur Bisa Jadi Sumber Penyakit Ternak, Ini Penjelasannya
- YUKI Water Treatment & FARM 2025: Bersama Membawa Solusi Air untuk Industri Udang yang Lebih Sehat
- Masalah Air Peternakan Tinggi Besi? Jangan Bingung, Ada Teknologi Filtrasi yang Bisa Jadi Solusi
- 4 Tanda Cafe/Restoran Anda Membutuhkan Filter UF Segera