Layaknya makhluk hidup lainnya, ayam juga memerlukan udara yang bersih untuk menunjang kehidupan mereka. Udara yang bersih menjadi salah satu faktor kunci dalam kesuksesan pemeliharaan ayam. Hal ini dikarenakan udara menjadi salah satu media penyebaran penyakit yang sering dijumpai pada peternakan.

Manajemen pemeliharaan, perkandangan dan penanganan limbah suatu usaha peternakan harus diperhatikan, sehingga dapat mengurangi cemaran udara. Pencemaran udara sebagian besar berasal dari kotoran ayam yang dapat menimbulkan gas yang mengandung unsur nitrogen dan sulfida, di mana selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrat, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang menyebabkan iritasi mata serta gangguan pernafasan sehingga menghambat pertumbuhan dan menurunkan produktivitas ayam.

Penyakit-penyakit yang sering muncul akibat cemaran udara oleh tingginya kadar amonia adalah Cronic Respiratory Disease (CRD) yang biasa ditandai dengan gejala keluar lendir dari lubang hidung, ngorok, radang pada mata hingga penurunan konsumsi pakan yang diikuti dengan penurunan bobot badan, dan penurunan produksi telur. Selain itu, ayam menjadi lebih peka terhadap virus Newcastle Disease (ND) yang menyebabkan ayam mudah terkena penyakit ND yang biasa ditandai dengan feses berwarna hijau dan biasanya disertai gumpalan putih, ayam menjadi mudah gemetar, dan muncul kelainan pada syaraf (kelumpuhan pada kaki atau sayap, leher terpuntir dan biasanya ayam bertindak tidak wajar seperti berputar-putar) bahkan hingga menurunkan konsumsi pakan yang mengakibatkan penurunan produktivitas ayam. Penularan penyakit ini bisa terjadi secara langsung melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur, ataupun tidak langsung melalui peralatan, pekerja maupun udara.

Untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit ini terjadi di peternakan, perlu mempertimbangkan implementasi sistem pemurnian udara menggunakan teknologi Sinar Ultraviolet C (UV-C). Penggunaan teknologi UV-C sudah dikenal mampu menonaktifkan 99,9% berbagai jenis mikroorganisme karena sudah memiliki panjang gelombang mencapai 254 nm, sehingga mampu merusak sistem DNA dan RNA pada mikroorganisme seperti bakteri, virus dan jamur penyebab penyakit yang berasal dari udara. Hal ini secara signifikan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas udara yang ada di dalam kandang. Dengan menjaga kualitas udara, peternakan dapat memastikan akan kesehatan ternaknya, menjaga dan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan.

Baca Juga: