Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sehingga memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor peternakan. Dalam rangka mencapai generasi emas pada tahun 2045, sektor peternakan tidak hanya berperan dalam ketahanan pangan, tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan gizi. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2016, populasi Indonesia diperkirakan akan naik 32,5% pada tahun 2045, dari 240 juta menjadi 318 juta jiwa. Dengan pertumbuhan populasi ini, industri peternakan memiliki peluang yang besar. Namun, industri perlu mengambil langkah yang tepat untuk memastikan produk peternakan yang aman dan berkualitas bagi masyarakat. Salah satu langkah penting untuk menciptakan sektor peternakan yang sehat dan aman adalah dengan menjamin bahwa hewan ternak bebas dari kontaminasi mikroorganisme berbahaya yang menyebabkan penyakit.

Strategi Mewujudkan Kesehatan Ternak Bebas Akan Ancaman Penyakit

Untuk mencapai sektor peternakan yang bebas dari cemaran penyakit akibat mikroorganisme, beberapa langkah strategis perlu diimplementasikan, yaitu:

1.Meningkatkan Kesadaran Peternak

Edukasi peternak tentang pentingnya menjaga kesehatan ternak agar terbebas dari cemaran mikroorganisme sangat penting, yang bisa melalui manajemen pakan dan minum, sanitasi yang aman, serta pemantauan kesehatan ternak secara rutin.

2. Penerapan Teknologi dan Inovasi

Penggunaan teknologi dalam pengendalian mikroorganisme patogen dapat meningkatkan efisiensi peternakan. Misalnya, penggunaan teknologi untuk menjamin kualitas pakan, minum dan udara yang aman dari cemaran mikroorganisme serta sanitasi yang tepat untuk memutus rantai penyebaran penyakit.

Kualitas air dan udara tentu akan berubah seiring dengan perubahan cuaca. Pada musim penghujan kualitas air cenderung menurun secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Curah hujan yang tinggi juga dapat meningkatkan kelembapan udara dalam kandang dan dapat menjadi media yang disukai mikroorganisme patogen untuk berkembang. Sehingga dalam hal ini perlu dilakukan langkah yang tepat untuk menjaga kualitas air, udara dan permukaan dalam kandang. Kondisi air yang keruh dan mengandung cemaran kimia tinggi yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi dapat ditangani menggunakan sistem filtrasi yang tepat dan sesuai. 

EVI (Enpress Vortech Inside) dirancang khusus dengan kelebihannya mampu mengurangi partikel-partikel berlebih yang menyebabkan pencemaran pada air seperti bau, warna dan kandungan kimia yang tinggi. Kemudian, disinfeksi air akibat cemaran mikroorganisme seperti bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. sudah banyak dilakukan, namun belum efektif dan masih menggunakan bahan kimia yang dapat meninggalkan residu berbahaya. Maka dari itu, sudah muncul teknologi baru mengenai disinfeksi air minum dan udara yang lebih efektif dan aman yaitu menggunakan sinar ultraviolet-C. 

Sinar UV-C  sudah terbukti efektif dan terpercaya untuk menonaktifkan hingga 99,9% mikroorganisme patogen dalam air dan udara dengan dosisnya 30mJ/cm² dan panjang gelombang hingga 254 nm. Sanitasi permukaan juga harus menggunakan disinfektan yang aman dan efektif untuk memutus rantai penyebaran penyakit. VIROL-OXY®, menjadi solusi terbaru untuk sanitasi permukaan yang berasal dari Jerman. Berbeda dengan produk sanitasi permukaan biasa, VIROL-OXY® memiliki kemampuan self-sanitizing yang dapat mendisinfeksi permukaan yang sama secara berkelanjutan hingga 30 hari. 

Maka dari itu, peternak harus memilih langkah yang efektif dan aman untuk mengontrol perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme patogen yang dapat menurunkan kesehatan ternak.

3.Pengelolaan Lingkungan yang Baik

Menerapkan praktik manajemen lingkungan yang baik di kandang, termasuk pembersihan rutin, pengelolaan limbah dan manajemen ventilasi yang baik dapat mengurangi risiko kontaminasi.

4.Vaksinasi dan Pengobatan

Melakukan vaksinasi secara teratur dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah penyakit. Peternak perlu bekerja sama dengan dokter hewan untuk memastikan kesehatan ternak secara menyeluruh.

5.Sistem Pemantauan 

Penerapan sistem pemantauan berkala untuk mengevaluasi praktik peternakan sangat penting. Hal ini dapat mencakup pemeriksaan kesehatan ternak dan kualitas produk ternak sebelum dijual.

Menuju generasi emas, sektor peternakan memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan hasil peternakan yang sehat dan bebas cemaran mikroorganisme berbahaya. Melalui peningkatan kesadaran peternak, penerapan teknologi, manajemen lingkungan, dan kolaborasi dengan ahli kesehatan hewan, sektor peternakan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan komitmen dan tindakan yang tepat, Indonesia dapat sukses dalam mengembangkan sektor peternakan yang aman dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan mutu masyarakat.

Baca Juga: