Pemantauan kualitas air di tambak udang adalah kunci untuk memastikan lingkungan yang sehat bagi pertumbuhan udang. Biasanya banyak petambak yang mengandalkan cara lama seperti pemantauan visual, penggunaan bioindikator, dan instrument parameter satuan untuk memantau kualitas air. Namun, apakah cara-cara tradisional ini masih relevan? Dengan kemajuan teknologi yang pesat, apakah masih ada tempat untuk metode lama jika teknologi baru seperti Liquisens bisa memberikan solusi yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih akurat?

Pemantauan visual adalah metode yang sudah lama digunakan, dengan petambak mengamati kejernihan air, warna, atau keberadaan alga. Namun seringkali, pemantauan visual hanya memberikan gambaran kasar yang dapat membingungkan petambak. Bioindikator adalah metode mengamati perairan dari makhluk hidup di dalamnya seperti alga, plankton, atau cacing. Meskipun organisme ini dapat memberikan informasi penting tentang perubahan kualitas air, tapi seringkali baru terlihat setelah kualitas air mengalami penurunan. Begitu pula dengan penggunaan instrument parameter satuan yang hanya bisa mengecek 1 parameter kualitas air di satu waktu, selain memakan waktu, tenaga dan pekerja yang berlebihan, cara ini lebih beresiko tidak tepat karena faktor human error serta penanganan yang tidak tepat. Lalu pertanyaannya apakah petambak harus terus bergantung pada metode yang tidak selalu bisa dilakukan secara konsisten? Dalam kenyataannya, cara-cara ini hanya memberikan petunjuk awal, tanpa bisa mendeteksi perubahan kecil yang bisa berdampak besar pada kesehatan udang.

Dari pemaparan tersebut, apakah kita harus terus mengandalkan cara-cara konvensional yang sudah terbukti kurang efisien dan memakan banyak waktu? Liquisens menawarkan jawaban untuk dilema ini. Sebagai alat pemantauan kualitas air berbasis Internet of Things (IoT), Liquisens memungkinkan petambak untuk memantau empat parameter penting kualitas air yaitu suhu, pH, oksigen terlarut (DO), dan salinitas dengan satu perangkat saja. Pengukuran ini langsung dikirimkan ke ponsel petambak secara real-time, memberikan data yang cepat dan akurat tanpa perlu bergantung pada pengamatan mata atau organisme yang memerlukan waktu untuk memberikan respons.

LIQUISENS
LIQUISENS

Dengan Liquisens, petambak bisa mengetahui dengan pasti kapan dan di mana kualitas air mulai menurun. Tidak ada lagi ketergantungan pada pengamatan visual, bioindikator, atau instrument parameter satuan yang tidak bisa selalu memberikan gambaran lengkap tentang kondisi air dalam waktu yang singkat. Sistem notifikasi di Liquisens bahkan memberikan solusi langsung, sehingga membuat petambak untuk bertindak lebih cepat untuk mencegah kerugian. Liquisens juga memiliki keunggulan ramah lingkungan, menggunakan panel surya dan tidak bergantung pada sumber listrik eksternal. Teknologi yang lebih modern, seperti Liquisens, menggantikan cara-cara lama yang memang sudah terbukti tidak efektif dalam mendeteksi perubahan kecil yang cepat. 

Jadi, apakah Liquisens benar-benar solusi terbaik? Jika Anda seorang petambak yang masih mengandalkan cara-cara lama untuk memantau kualitas air, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan bahwa metode visual, bioindikator dan instrument parameter satuan tidak lagi cukup untuk menjamin keberhasilan budidaya. Dengan Liquisens, semua data yang dibutuhkan tersedia langsung dan lebih akurat, memastikan kualitas air tetap optimal dan meningkatkan hasil tambak udang dengan cara yang jauh lebih efisien.

Baca Juga: