Kebersihan dan kesterilan air minum di dunia peternakan sangat penting dan menjadi salah satu faktor kesuksesan untuk beternak agar mencapai performa produksi yang baik. Air yang tidak bersih dan tidak steril dari mikroba patogen seperti virus, jamur dan bakteri dapat merugikan peternak, karena mikroorganisme itu dapat menjadi salah satu sumber penyakit pada ayam. Oleh karena itu, para peternak selalu melakukan disinfeksi air minum untuk mencegah terjadinya hal-hal yang bisa merugikan peternak. Peternak di Indonesia sebagian besar masih menggunakan disinfeksi konvesional seperti kaporit/klorin. Penggunaan kaporit secara terus menerus ternyata tidak dianjurkan dan dapat menimbulkan permasalahan baru.
Penggunaan teknologi sinar UVC untuk air minum ayam sangat efektif jika dibanding dengan kaporit. Teknologi sinar UVC memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak menghasilkan residu jika dikonsumsi oleh ayam dan manusia. Berbeda dengan kaporit yang menghasilkan residu kimia jika dikonsumsi oleh ayam maupun manusia. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat, kaporit sangat berbahaya apabila dikonsumi oleh makhluk hidup karena risiko terkena penyakit kanker meningkat sebesar 93% dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi air berklorin.
Selain itu, penggunaan teknologi UVC sangat dapat menghemat waktu peternak dibanding dengan penggunaan kaporit. Hal ini dikarenakan UVC bekerja secara otomatis, berbeda dengan kaporit yang memerlukan waktu setelah pengaplikasian sekitar 20-30 menit.
Hal ini dikarenakan sinar UVC bekerja secara otomatis serta tidak memakan waktu seperti kaporit yang pengaplikasiannya secara manual serta masih memerlukan waktu tunggu sebelum digunakan. Biasanya kaporit dapat diberikan kepada ternak setelah 20-30 menit setelah pengaplikasian.
Untuk pencampuran air kaporit dengan vitamin dan obat-obatan, maka waktu yang dibutuhkan sekitar 8-12 jam, sedangkan untuk program vaksinasi menggunakan air kaporit membutuhkan waktu 24 jam untuk mencampur air dan kaporit.
Meskipun keduanya memiliki fungsi untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen, UVC memiliki nilai plus yaitu tidak perlu menakar lagi kaporit sebagai media disinfektan yang apabila takarannya tidak sesuai maka hasilnya sia-sia, karena mikroorganisme patogen masih dapat hidup. Teknologi sinar UVC merupakan teknologi yang dapat membantu peternak untuk mencegah mikroorganisme patogen berbahaya tanpa meninggalkan residu berbahaya bagi ternak maupun bagi manusia sebagai konsumen. Terlebih pengaplikasian yang mudah dan sangat menghemat waktu. Selain itu, penggunaan kaporit dapat menyebabkan limbah kimia yang sangat berbahaya bagi lingkungan, berbeda dengan teknologi sinar UVC yang tidak menghasilkan limbah.
Baca Juga:
- Keracunan MBG Marak Terjadi, Sudahkah Air yang Digunakan Bebas Kontaminan?
- Waspada! Air Sumur Bisa Jadi Sumber Penyakit Ternak, Ini Penjelasannya
- YUKI Water Treatment & FARM 2025: Bersama Membawa Solusi Air untuk Industri Udang yang Lebih Sehat
- Masalah Air Peternakan Tinggi Besi? Jangan Bingung, Ada Teknologi Filtrasi yang Bisa Jadi Solusi
- 4 Tanda Cafe/Restoran Anda Membutuhkan Filter UF Segera