Dalam setiap bagian proses industri, kualitas air dapat menentukan kegagalan ataupun keberhasilan sebuah produk yang dihasilkan. Banyak pelaku industri yang masih bingung dalam memilih pengolahan air yang tepat. Teknologi seperti media filter, UV disinfection, dan Reverse Osmosis sering menjadi beberapa pilihan yang umum dalam sistem pengolahan air. Namun, bagaimana sistem tersebut bekerja? Serta apa kelebihan juga kekurangannya? Berikut akan dibahas secara teknis dan aplikatif agar dapat menentukan sistem yang cocok dengan kebutuhan. 

  • Media Filter 

Media filter merupakan tahap penyaringan dasar yang umumnya digunakan berbagai media sesuai dengan kualitas bahan baku yang ada. Proses ini bersifat kimia dan fisika tertentu sesuai dengan jenis media yang digunakan. Beberapa media yang sering digunakan diantaranya manganese greensand untuk menghilangkan kandungan mangan (Mn) dan besi (Fe), karbon aktif untuk menyerap bau dan rasa hingga sisa klorin, dan zeolit untuk menurunkan kadar amonia serta logam tertentu.

Harga dari media filter ini relatif murah dan dapat disesuaikan dengan kontaminasi dalam air. Selain itu, media filter juga dapat disesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan. Namun, biasanya media filter ini digunakan sebagai tahap awal sebelum adanya filtrasi lanjutan. 

Perlu diketahui, bahwa media filter tidak dapat membunuh bakteri dan tidak menyaring zat terlarut ataupun garam. Efektivitas dari media filter ini bergantung pada media yang dipilih dan desain dari media filter. 

Media filter dapat digunakan dalam berbagai kasus seperti : 

  1. Pre-filter air sumur atau permukaan sebelum masuk reverse osmosis. 
  2. Air proses industri umum seperti laundry dan F&B
  3. Mengurangi beban kontaminan agar sistem selanjutnya lebih awet 
  • UV Disinfection

UV disinfection digunakan untuk menonaktifkan mikroorganisme yang bersifat patogen dalam air agar tidak berkembang biak bahkan mati. Prinsip kerja dari UV disinfection adalah dengan memancarkan sinar UV-C dengan panjang gelombang 254 nm yang dapat menembus dinding sel mikroba sehingga dapat merusak susunan DNA maupun RNA-nya. Proses ini membuat banyak mikroba seperti E. coli, Salmonella, virus, hingga spora jamur tidak mampu untuk berkembang biak kembali. 

Disinfeksi menggunakan UV-C ini tidak melibatkan kimia sama sekali sehingga sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Karena tidak menggunakan bahan kimia, pengoperasiannya pun mudah dan efektif. 

Namun UV ini tidak dapat menghilangkan sifat fisika dan kimia dari air sehingga perlu pre-treatment untuk penggunaannya. Selain itu, diperlukan juga penggantian lampu UV secara berkala untuk memastikan jumlah sinar UV yang diterima mikroba mampu menonaktifkannya. 

UV-C dapat digunakan dalam berbagai kasus, di antaranya : 

  1. Disinfeksi air bilasan pada industri makanan 
  2. Rumah sakit, laboratorium, klinik 
  3. Sistem RO untuk menjaga keamanan biologis 
  • Reverse Osmosis (RO)

Reverse Osmosis merupakan penyaringan dengan teknologi membran semipermeabel yang berukuran 0,0001 mikron. Dengan tekanan  yang tinggi, hanya air saja yang dapat menembus membran. Sementara logam berat, senyawa kimia, garam, bahkan bakteri dan virus tertahan dan dibuang bersamaan dengan air reject. 

Reverse osmosis dapat menghilangkan 99% total zat terlarut termasuk logam berat dan senyawa kimia lainnya, sehingga dapat menghasilkan air yang sangat murni. Reverse osmosis dapat mengurangi risiko korosi, kerak, bahkan gagal produksi karena air yang digunakan. Namun, RO ini membutuhkan pre-treatment agar membran awet dan proses filtrasi berjalan lebih optimal.

Sistem RO ini biasanya digunakan dalam berbagai kasus, di antaranya adalah: 

  1. Air proses untuk minuman botol, susu UHT, dan kosmetik 
  2. Air umpan boiler dan injeksi farmasi
  3. Sistem air ultrapure 
  4. Produksi es, chiller, atau humidifier untuk ruang bersih.

Pada dasarnya, dalam sebuah sistem pengolahan air di sebuah pabrik produksi menggunakan berbagai sistem berdasarkan karakteristik air baku dan kebutuhan spesifikasi air yang dibutuhkan. Berikut berbagai sistem terintegrasi : 

1.Pada industri minuman kemasan ataupun produk FnB, digunakan sistem : 

Media filter → Reverse Osmosis → UV 

2. Untuk air umpan boiler 

Media filter (water softener) → RO 

3. Untuk pengolahan air bersih tanpa konsumsi

Media filter (karbon filter) → UV

4. Apabila pemurnian kimia lebih penting dibanding biologis 

Media filter → Reverse Osmosis 

Setiap sumber air seperti PDAM, sumur, dan sungai memiliki kualitas yang berbeda-beda. Yuki Water Treatment hadir tidak hanya menawarkan sistem biasa namun berbasis data hasil uji laboratorium dan produksi klien. Dalam prosesnya, kami melakukan berbagai tahapan seperti: 

  1. Melakukan survey dan analisa air 
  2. Mendesain sistem yang scalable dan modular 
  3. Memberikan training operator dan after-sales 
  4. Menjamin sistem memenuhi regulasi Permenkes atau standar industri lain. 

Mengolah air bukan hanya sekedar menyaring dari segala kontaminannya namun harus membuat sistem agar kualitasnya teratur sesuai dengan fungsi spesifik di industri. Dengan memilih sistem yang salah, tidak hanya rugi soal biaya namun dapat berdampak pada reputasi perusahaan. Sebaliknya, dengan perancangan sistem yang tepat, sistem pengolahan air akan menjadi investasi jangka panjang.

Baca Juga: