Musim hujan sering kali membawa tantangan tersendiri bagi peternak ayam. Saat musim hujan kelembapan dalam kandang seringkali berada di angka 80% terutama ketika ventilasi minimum tidak sesuai. Kelembaban tinggi menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan bakteri, virus, jamur, dan mikoplasma. 

Pada lingkungan kandang tertutup dan minim ventilasi, udara yang lembab menyebabkan litter sulit mengering, sehingga proses dekomposisi bahan organik berlangsung lebih cepat dan menghasilkan gas amonia (NH₃) dalam jumlah tinggi. Kadar amonia yang tinggi dapat mengiritasi dan merusak mukosa saluran pernapasan ayam. Ketika mukosa sudah mengalami kerusakan, infeksi sekunder akibat bakteri, jamur, atau virus menjadi lebih mudah terjadi. 

Beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim lembab antara lain:

  1. CCRD (Chronic Respiratory Disease Complex), Infeksi gabungan antara Mycoplasma gallisepticum dengan bakteri lain seperti E. coli, jamur, atau virus pernapasan.
  2. Infectious Coryza (Snot), Penyakit ini menyebabkan pembengkakan pada muka dan keluarnya lendir dari hidung.
  3. Infectious Bronchitis (IB), Menyebabkan batuk, bersin, dan penurunan produksi telur pada ayam petelur.

Tips Mencegah Gangguan Pernapasan di Musim Lembab

1.Manajemen sirkulasi dan kualitas udara

Pastikan sirkulasi kandang cukup agar udara segar dapat masuk dan kelembapan tetap terjaga pada kisaran 50–70% dan distribusi udara merata keseluruh kandang. Selain itu, gunakan sistem disinfeksi udara untuk memastikan udara di dalam kandang tetap bersih dan bebas dari patogen. Dengan teknologi UV-C yang telah terbukti efektif, Luminor Air menjadi solusi tepat karena mampu menonaktifkan berbagai mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, jamur, dan patogen lainnya yang terbawa oleh udara.

2. Manajemen lingkungan kandang 

Jaga kebersihan dan lakukan disinfeksi yang rutin.  Lingkungan yang kotor bisa menjadi tempat untuk pertumbuhan dan perkembangan patogen. Misalnya partikel debu bukan hanya menjadi polutan mekanis, tetapi juga menjadi “kendaraan” bagi patogen untuk menyebar dan menginfeksi ternak.

3. Manajemen litter untuk mencegah tingginya NH₃

Amonia (NH₃) berasal dari bahan organik dalam litter basah yang kaya nitrogen. Oleh karena itu, menjaga litter tetap kering merupakan langkah penting untuk mencegah peningkatan kadar NH₃ di dalam kandang, yang dapat merusak mukosa saluran pernapasan ayam. Gunakan bahan litter dengan daya serap tinggi, dan lakukan manajemen rotasi atau penambahan sekam/bahan kering secara teratur dan tepat waktu agar kelembapan litter tetap terkontrol.

Musim hujan dan peningkatan kelembapan memang tidak dapat dihindari, namun Sobat Farming bisa mengantisipasinya dengan manajemen kandang yang baik, mulai dari pengaturan ventilasi, kualitas udara, hingga kondisi litter. Dengan lingkungan yang terjaga, kesehatan ayam tetap optimal dan performa ternak pun meningkat!

Baca Juga: