Halo Mitra Budidaya, perubahan kualitas air secara mendadak harus diwaspadai dengan monitoring kualitas air secara otomatis dan real-time menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) sebagai upaya pencegahan penyakit pada ikan yang disebabkan fluktuasi kualitas air.
Industri akuakultur selalu dihadapkan dengan infeksi penyakit. Masalah ini terjadi sejak beberapa dekade yang lalu dan selalu mengancam pembudidaya. Infeksi penyakit biasanya terjadi ketika ada stressor lingkungan yang meningkat. Menurut Snieszko (1974), munculnya penyakit pada ikan terjadi karena stress lingkungan meningkat, kelimpahan patogen di perairan meningkat dan ada inang (ikan) di perairan. Ketika ketiga komponen tersebut terpenuhi, maka penyakit akan timbul dan menginfeksi ikan.
Para pembudidaya biasanya melakukan pengukuran kualitas air secara tidak intens. Pengukuran dilakukan dalam rentang 3 – 4 kali dalam sehari. Hal ini jelas tidak cukup detail memberikan gambaran kualitas air kolam pada hari tersebut. Karena kualitas air di kolam yang notabene berada di outdoor, sangat dinamis. Sebab lingkungan eksternal sangat mempengaruhi kualitas air di kolam sebagai langkah mitigasi atau pencegahan infeksi penyakit pada ikan.
Oleh karenanya diperlukan pemantauan kualitas air yang intens, terutama di saat peralihan musim atau cuaca yang tidak menentu. Kondisi angin dan licinnya permukaan penampang tambak biasanya menjadi hambatan tersendiri di saat kondisi hujan lebat. Hal tersebut cukup membahayakan kondisi pegawai dan alat ukur bisa saja menjadi rusak. Dengan demikian, diperlukan solusi inovatif untuk memonitoring kualitas air secara otomatis.

LIQUISENS merupakan alat monitoring kualitas air otomatis dan bekerja secara real-time dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) yang didesain khusus untuk akuakultur. LIQUISENS dirancang untuk langsung mengirimkan data ke smartphone sebagai deteksi dini kualitas air. Di antara kelebihan LIQUISENS yaitu
- Dapat dioperasikan menggunakan solar panel yang dilengkapi dengan baterai cadangan dengan kapasitas 5200 mAh, sehingga tidak memerlukan listrik.
- Dapat mengukur kualitas air dengan empat parameter langsung (dissolved oxygen, suhu, pH dan salinitas)
- Monitoring kualitas air selama 24 jam dengan interval waktu yang diinginkan. Sehingga petambak dapat secara langsung membuat keputusan ketika kualitas air menurun secara signifikan.
- Terdapat 4 probe, sehingga memungkinkan pembudidaya mengukur kualitas air untuk 4 kolam sekaligus
- Mengirimkan notifikasi ke smartphone ketika salah satu kualitas air mengalami perubahan yang signifikan
Oleh karena itu, LIQUISENS sangat dibutuhkan untuk monitoring kualitas air sebagai langkah mencegah infeksi penyakit pada ikan yang selalu disebabkan oleh kualitas air.
Baca Juga:
- Keracunan MBG Marak Terjadi, Sudahkah Air yang Digunakan Bebas Kontaminan?
- Waspada! Air Sumur Bisa Jadi Sumber Penyakit Ternak, Ini Penjelasannya
- YUKI Water Treatment & FARM 2025: Bersama Membawa Solusi Air untuk Industri Udang yang Lebih Sehat
- Masalah Air Peternakan Tinggi Besi? Jangan Bingung, Ada Teknologi Filtrasi yang Bisa Jadi Solusi
- 4 Tanda Cafe/Restoran Anda Membutuhkan Filter UF Segera