Di tahun 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan bahwa jutaan orang di dunia berisiko terjangkit kolera imbas dari kurangnya akses air bersih, sanitasi, dan vaksin kolera yang memadai. Menurut International Coordinating Group (ICG) untuk Penyediaan Vaksin, pihaknya menyerukan kepada pemerintah, mitra, hingga masyarakat untuk bergabung dalam upaya menghentikan peningkatan penyakit kolera di 2024 ini.

Kolera merupakan infeksi usus akut yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri Vibrio cholerae. Meningkatnya penyakit kolera didorong oleh kesenjangan yang terus menerus dalam akses terhadap air bersih dan sanitasi. Meskipun banyak pihak telah mengupayakan untuk menutup kesenjangan ini, namun terdapat faktor yang membuat kesenjangan kolera semakin besar, diantaranya faktor iklim, ketidakamanan ekonomi, konflik, dan perpindahan penduduk.

Kolera merupakan penyakit mematikan yang dapat menyebabkan diare cair akut disertai dehidrasi parah. Diperlukan waktu antara 12 jam hingga 5 hari bagi seseorang untuk menunjukkan gejala setelah mengonsumsi air yang terkontantaminasi bakteri kolera. Meskipun terbilang penyakit dengan kondisi serius, kebanyakan orang yang terinfeksi bakteri ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga bakteri Vibrio cholerae berpotensi menulari orang lain.

Salah satu kunci jangka panjang untuk menghentikan penularan penyakit kolera dengan memiliki akses air bersih dan steril. Sebab, penyakit ini dapat bersarang pada sayur dan buah-buahan yang belum dicuci dengan baik. Oleh karena itu, pastikan air yang ada di rumah Anda sudah aman untuk dikonsumsi dan digunakan sehari-hari. 

Luminor Blackcomb

Untuk menghasilkan air steril yang bebas dari mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur, maka mendisinfeksi air baku menjadi langkah yang penting untuk mencegah penularan penyakit yang berasal dari kontaminasi air seperti kolera. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem disinfeksi Luminor. Luminor merupakan alat yang dapat mensterilisasi air baku menggunakan sinar ultraviolet (UV), yang mampu menonaktifkan mikroorganisme hingga 99,9%. Sehingga, air yang dihasilkan steril dan aman untuk diminum dan digunakan sehari-hari.

Baca juga: