Bakteri Dalam Air Minuman Kita 

Sebenarnya semua jenis air mengandung bakteri dan protozoa. Demikian pula pada air minum yang kita konsumsi sehari-hari.  Tidak berbahaya jika jumlahnya masih di bawah ambang batas normal.

Berikut adalah Jenis Bakteri yang ada Dalam Air Minuman Kita.

1. Legionella Pneumophila

Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2­6 mg/l. Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7°C – 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C – 45°C.

2. E. Coli

Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama bakteri ini diambil dari nama seorang bakteriologis yang berasal dari Germani yaitu THEODOR VON ESCHERICH. Theodor V.E berhasil melakukan isolasi bakteri ini pertama kali pada tahun 1885. Ijuga berhasil membuktikan bahwa diare dan gastroenteritis yang terjadi pada infant, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.

3. Cryptosporidium

Cryptosporidium adalah protozoa pathogen dari divisi Apicomplexa dan menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Jenis Apicomplexan pathogen lainnya yaitu parasit Plasmodium (malaria) dan Toxoplasma (toksoplasmosis). 

4. Rhizopusstolonifer

Rhizopusstolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. 

5. Salmonella Enterica

Salmonella adalah suatu genus bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit bawaan makanan di seluruh dunia. Bakteri umumnya ditularkan kemanusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi yang berasal dari hewan, terutama daging, unggas, telur dan susu. 

6. Copepods 

Copepoda adalah grup crustacean kecil yang dapat ditemui di laut dan hampir di semua habitat air tawar dan mereka membentuk sumber terbesar protein di samudra. Banyak spesies adalah plankton, tetapi banyak juga spesies benthos dan beberapa spesies continental dapat hidup di habitat limno-terestrial dan lainnya di tempat terrestrial basah, seperti rawa-rawa.

7. Chaetomium sp

Chaetomium sp. Spora tidak terlalu berbahaya, meskipun dalam beberapa kasus mereka dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai phaeohyphomycosis. Mereka juga dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang alergi terhadap spora, dan bahkan yang biasanya hanya terjadi dengan paparan kronis. 

8. Rotifers

Rotifers adalah hewan mikroskopis dari divisi Rotifera. Rotifers dapat ditemukan di berbagai lingkungan dan air tawar. Rotifers juga sering ditemui pada mosses dan lichens yang tumbuh pada batang pohon dan batu.

Cirilainnya:

  • Merupakan binatang kosmopolitan.
  • Banyak terdapat di air tawar
  • Dikenal sebagai wheel animacules (binatang beroda).
  • Ukuran 40 mikrometer – 2.5 mm, rata- rata 200 mikrometer.
  • Hidup soliter, berkoloni, dan sesil.
  • Tubuh transparan, warna disebabkan warna saluran pencernaan (hijau, merah, dan coklat).
     

9. Naegleriafowleri

Naegleriafowleri dikenal dengan karakteristik yang disebut amebaflagellata, yaitu memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam hidupnya. Siklus hidup nya terdiri atas stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile dan bentuk kista yang non-motile dan resisten. Trophozoit bentuk ameboid adalah bentuk satu-satunya yang dijumpai pada manusia. 

Selain itu, terdapat pula spora ngiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak intisel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar dari pada rizoid dan sporangiofor)

10. Anabaena sp

Anabaena adalah genus cyano bakteria filamentous atau ganggang hijau-biru, ditemukan sebagai plankton.  Anabaena diketahui berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman tertentu seperti paku pakuan. 

Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin, yang membahayakan margasatwa local seperti halnya hewan ternak dan hewan peliharaan.  Spesies tertentu dari Anabaena telah digunakan dalam penanaman padi sawah, serta sebagai penyedia pupuk alami yang efektif.