Ketika membahas terkait budidaya udang maka terdapat satu hal yang tidak boleh terlewatkan yakni kualitas air. Pasalnya kualitas air menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan untuk pertumbuhan udang. Selain itu, kualitas air juga menjadi penentu bagi hasil produksi udang. Untuk menentukan kualitas air pada sebuah tambak terdapat beberapa parameter yang harus diperhatikan.
Dari berbagai parameter kualitas air, terdapat empat parameter fisik kualitas air yang sering dijadikan sebagai patokan. Adapun keempat parameter tersebut adalah suhu, pH, DO (kadar oksigen terlarut), dan salinitas. Melihat dari empat parameter ini akan dapat diketahui bagaimana kondisi kualitas air pada sebuah tambak, sehingga sangat disarankan untuk terus melakukan pemantauan pada empat parameter itu.
Alasan mengapa parameter-parameter tersebut penting bagi tambak udang.
- Suhu
Suhu pada kolam tambak akan mempengaruhi sejumlah aspek seperti siklus molting, konsumsi oksigen, survival rate hingga imunitas udang. Suhu yang disarankan untuk kolam tambak udang vannamei berkisar antara 28-32oC. Suhu juga akan mempengaruhi kecepatan reaksi biokimia.
Saat suhu terlalu rendah seperti di bawah 26oC mengakibatkan penurunan metabolisme dan nafsu makan udang. Selain itu, suhu rendah juga dapat mempengaruhi imunitas udang yang berujung pada kerentanan terhadap penyakit. Terlebih munculnya penyakit pada udang sering terjadi saat musim hujan saat hujan menurun.
Sementara itu, saat suhu terlampau tinggi dapat mempengaruhi peningkatan nafsu makan dan mempercepat metabolisme. Efek dari kondisi tersebut membuat FCR (Feed Concersion Ratio) membengkak yang membuat petambak menambah rasio pakan, akan tetapi pakan tidak terserap dengan baik, melainkan digunakan untuk metabolisme dan aktivitas yang meningkat akibat dari peningkatan suhu. Sensitivitas racun yang dihasilkan oleh blue-green algae (BPA) juga turut meningkat saat terjadi peningkatan suhu.
- Derajat keasaman (pH)
Sangat penting bagi petambak untuk terus menjaga kestabilan pH sesuai dengan standar air baku agar tidak berdampak pada metabolisme dan kondisi fisiologi udang. Adapun rentang nilai pH yang disarankan untuk tambak udang berkisar 7,8-8,5.
Saat pH terlampau rendah maka dapat berdampak pada pertumbuhan melambat yang diakibatkan oleh penurunan nafsu makan, sehingga membuat udang rentan terhadap serangan penyakit. Sebaliknya jika pH terlalu tinggi, akan dapat meningkatkan toksisitas senyawa toksik seperti BGA, amonia, dan bakteri.
- DO (oksigen terlarut)
DO yang ideal pada sebuah kolam tambak udang berada pada angka lebih dari 4 ppm. Adapun DO sendiri berperan pada respirasi atau pernasan udang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti cuaca, populasi plankton, kincir, dan metabolisme mikroorganisme.
Jika DO pada sebuah kolam berada di bawah 2,5 ppm maka dapat menyebabkan kematian pada udang. Sedangkan jika standar DO di bawah 4 ppm dapat mengakibatkan nafsu makan turun yang berujung pada pertumbuhan yang lambat. Sementara saat DO terlalu tinggi tidak menimbulkan dampak yang serius, akan tetapi stabilitasnya perlu diperhatikan karena dapat berubah-ubah setiap saat.
- Salinitas
Salinitas dapat diartikan sebagai tingkat keasinan air atau kadar ion klorida pada air. Ukuran salinitas yang ideal bagi budidaya udang vaname berada di rentang angka 15-30 ppt. Kendati demikian, udang vaname dapat hidup di rentang salinitas 5-40 ppt.
Ketika salinitas terlalu tinggi maka berakibat pada FCR yang semakin tinggi, pertumbuhan melambat, bahkan meningkat sensivitas udang terhadap serangan penyakit. Sedangkan, saat salinitas terlalu rendah maka dapat menimbulkan penurunan DO, air menjadi keruh, dan kematian plankton.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk terus memantau kualitas air tambak udang. Lantaran jika terlambat mengetahui perubahan kualitas air dapat berakibat fatal bagi keberlangsungan hidup udang. Oleh karena itu, Yuki Water Treatment hadir dengan sebuah solusi yang dapat membantu untuk terus memantau kualitas air secara realtime bernama LIQUISENS.
Liquisens merupakan alat pengecekan empat parameter kualitas air yang utama untuk budidaya. Liqusens diaplikasikan langsung di kolam Anda dan bekerja dengan cara menujukkan hasil yang langsung keluar dalam bentuk notifikasi secara realtime jika terjadi perubuhan kualitas air secara drastis di ponsel para petambak. Tidak hanya notifikasi pemberitahuan, Liquisens juga akan memberikan saran solusi/tindakan yang harus dilakukan petambak untuk menindaklanjuti fluktuasi tersebut agar tidak berbahaya bagi proses budidaya.