Beragam aktivitas manusia khususnya di daerah perkotaan membuat kualitas udara semakin hari kian menurun. Tak hanya di luar ruangan, aktivitas manusia di dalam ruangan juga dapat mempengaruhi kualitas udara. Kualitas udara yang buruk dapat memicu berbagai jenis penyakit gangguan pernapasan mulai dari batuk, sesak napas, penyakit kardiovaskular, hingga asma.
Dikutip dari Mayo Clinic, asma ialah suatu kondisi di mana saluran udara yang ada di paru-paru menyempit dan membengkak hingga dapat menghasilkan lendir berlebih. Hal ini akan membuat pernapasan menjadi sulit dan memicu batuk, mengi, dan sesak napas. Bagi beberapa orang, asma memiliki efek yang ringan. Namun, asma bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi terganggu hingga mengancam jiwa.
Dilansir dari Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), terdapat penelitian yang menyatakan kualitas udara yang buruk dapat memperburuk gejala asma. Partikel kecil yang ada di udara dapat melewati hidung atau mulut dan masuk ke paru-paru. Partikel di udara yang ditemukan dalam kabut, asap, dan debu di udara, menimbulkan masalah kualitas udara yang serius. Oleh karena itu, pengidap asma berisiko lebih besar menghirup partikel kecil.
Asma juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti polutan udara, virus, bakteri, dan jamur. Kualitas udara yang telah tekontaminasi oleh patogen tersebut dapat memperburuk gejala asma. Infeksi virus dapat merusak sel-sel di saluran pernapasan, meningkatkan peradangan, dan menyebabkan penyempitan saluran udara. Penderita asma seringkali rentan terhadap infeksi pernapasan.
Bagi pengidap asma, penting untuk mengambil langkah preventif dalam melindungi diri dari infeksi dan paparan patogen. Memproteksi diri menggunakan masker, memantau indeks kualitas udara, memiliki ventilasi yang baik, hingga menjaga ruangan tetap bersih dan bebas dari patogen berbahaya dapat meminimalisir gejala asma yang dapat terjadi.
Tindakan preventif lainnya yang dapat melindungi dari gejala asma dengan menggunakan alat pembersih udara. Saat ini, pembersih udara sudah mulai banyak digunakan di dalam rumah untuk mengatasi mikroba yang dapat hidup di udara. Salah satu teknologi canggih yang dapat menonaktifkan mikroba di udara dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV). Sinar UV memiliki panjang gelombang yang dapat menghancurkan partikel mikroba, sehingga Anda dan keluarga dapat terlindungi dari penyebaran penyakit karena kualitas udara yang buruk.
Baca juga:
- Beralih dari Usaha Budidaya Udang Konvensional Menuju ke Budidaya Udang Modern
- Khawatir Terancam Gagal Panen Akibat Musim Hujan? Tenang, Lakukan Ini Pada Tambak Anda
- Musim Hujan Telah Tiba, Ini yang Harus Petambak Lakukan untuk Optimalkan Budidaya
- After-sales Service EVI dan Luminor UV-C System untuk Menjaga Keoptimalan Kualitas Air di Peternakan
- Solusi YUKI untuk Peternakan Ayam Broiler di Pegunungan Kapur Citatah, Bandung Barat