Saat menjalankan ibadah puasa, umat muslim akan menahan untuk tidak makan dan minum sejak adzan subuh hingga adzan maghrib berkumandang. Kondisi ini menyebabkan tubuh rentan terserang dehidrasi. Apabila sudah mengalami dehidrasi, tubuh menjadi tidak memiliki aliran oksigen yang optimal, sehingga membuat aliran darah juga kurang optimal mengalir ke seluruh organ tubuh. Dampaknya dari kejadian tersebut dapat membuat beberapa kerja organ tubuh terganggu dan menjadi tidak maksimal.

Akibat dari kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari karena kinerja tubuh yang kurang optimal. Sementara saat puasa, aktivitas sehari-hari harus tetap berjalan seperti biasanya. Sebelum dehidrasi semakin mempersulit aktivitas, lebih baik kenali dahulu beberapa ciri-ciri orang berpuasa yang mengalami dehidrasi sebagai berikut ini:

  • Sakit kepala
  • Urine berwarna gelap
  • Kulit kering
  • Tekanan darah rendah
  • Kram otot
  • Pembengkakan pada kaki
  • Lebih jarang berkeringat
  • Memiliki keinginan untuk makan yang manis-manis
  • Batuk kering

Kendati demikian, dehidrasi saat melaksanakan puasa dapat dicegah dengan mengonsumsi air putih yang cukup. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola air minum yang tepat saat puasa agar tubuh tidak kekurangan cairan. Dalam sehari rata-rata manusia membutuhkan air minum sebanyak 8 gelas atau sekitar 2 liter untuk dikonsumsi. Namun, jumlah ini perlu disesuaikan kebutuhan masing-masing sesuai kondisi tubuh. Melansir dari situs Kementerian Kesehatan, sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa kelompok wanita usia 25-42 tahun membutuhkan lebih dari 2 liter per hari.

Data ini menyebabkan timbulnya pertanyaan terkait bagaimana cara memenuhi kebutuhan air minum selama berpuasa agar tubuh tidak dehidrasi. Sementara itu, jika minum air dalam jumlah banyak sekaligus tidak disarankan karena dapat menyebabkan perut menjadi kembung dan tidak nyaman. Oleh karena itu, diperlukan aturan minum air putih yang tepat seperti di bawah berikut ini:

  • 1 gelas sebelum makan sahur
  • 1 gelas setelah makan sahur
  • 1 gelas sebelum berbuka puasa
  • 1 gelas setelah berbuka puasa
  • 4 gelas diatur saat rentang waktu malam hingga tidur

Selain aturan tersebut, perlu diperhatikan juga kualitas air yang digunakan. Apabila air yang digunakan tidak steril, justru dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan air yang diminum steril dam bebas dari mikroorganisme berbahaya yang dapat mengancam kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan solusi sterilisasi air seperti Luminor yang dilengkapi dengan sinar ultraviolet yang mampu membunuh mikroorganisme berbahaya hingga 99,9%.

Luminor mampu mengubah air bersih menjadi air steril dengan menggunakan teknologi sinar ultraviolet C (UV-C). Dengan Luminor membuat Anda menjalani puasa dengan lebih produktif karena tubuh yang terhidrasi penuh dengan air steril bebas mikroorganisme.

Baca Juga: