Gagal ginjal seringkali dianggap sebagai ‘penyakit di hari tua’ karena umumnya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Namun pada kenyataannya, penyakit ini dapat menyerang siapapun tanpa mengenal batas umur bagi pengidapnya. Jika gangguan pada ginjal terus menerus dibiarkan, maka ginjal secara perlahan akan kehilangan fungsi sehingga gagal ginjal tidak dapat dihindari.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, gagal ginjal merupakan tahap penyakit ginjal yang paling parah. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian jika tidak diobati dengan benar. Gagal ginjal bisa menyerang siapa saja, namun risiko penyakit ini lebih tinggi jika pasien mengidap diabetes, memiliki tekanan darah tinggi, mengidap penyakit jantung, serta memiliki struktur ginjal yang tidak normal.
Penyebab gagal ginjal juga bisa berisiko pada seseorang yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Mengonsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal. Tak hanya itu, dehidrasi kronis dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen, termasuk gagal ginjal. Hal ini disebabkan karena asupan air yang masuk ke tubuh membantu ginjal membuang limbah tubuh dalam bentuk urin. Jika air yang dikonsumsi tidak cukup, maka ginjal akan bekerja lebih keras untuk membuang limbah tersebut.
Mengutip dari pemberitaan CNN Indonesia, seorang anak kecil berusia 12 tahun terkena gagal ginjal karena sang anak jarang minum air putih. Hal tersebut membuat sang anak tidak bisa buang air kecil selama tiga hari dan membuat badannya membengkak. Dari pemberitaan tersebut, diketahui bahwa mengonsumsi air yang cukup sangat penting bagi setiap organ di dalam tubuh.
Selain memperhatikan asupan cairan air putih setiap hari untuk mencegah terjadinya gagal ginjal di kemudian hari, perlu juga untuk mencermati kualitas air yang kita konsumsi tetap steril dari ancaman mikroorgansime berbahaya. Air yang mengandung kontaminan mikroorganisme dapat membahayakan kesehatan dan mengundang berbagai macam penyakit seperti diare, hepatitis A, hingga gangguan pencernaan.

Oleh karena itu, diperlukan solusi sterilisasi air yang dapat menonaktifkan mikroorganisme berbahaya hingga 99,9%. Luminor, sebuah alat sterilisasi yang mampu mengubah air bersih menjadi air steril dengan menggunakan teknologi sinar ultraviolet (UV). Dengan Luminor, kebutuhan akan cairan harian terpenuhi tanpa khawatir adanya mikroorganisme.
Baca juga:
- Musim Lembab Datang, Waspadai Gangguan Pernapasan Pada Ayam!
- Solusi Sterilisasi Air untuk Kualitas Produksi dan Packaging yang Lebih Higienis di ALL PACK Indonesia 2025
- YUKI Water Treatment di Banyuwangi Shrimp Fair 2025: Solusi Air untuk Budidaya Udang Berkelanjutan
- Jangan Lengah! Riset Membuktikan TDS Tinggi Menurunkan Performa Ternak
- Keracunan MBG Marak Terjadi, Sudahkah Air yang Digunakan Bebas Kontaminan?