Akhir-akhir ini suhu di sejumlah daerah di Indonesia mengalami peningkatan. Tidak sedikit masyarakat yang mengeluh akibat kondisi ini. Di waktu yang bersamaan, negara-negara Asia tetangga dikabarkan sedang mengalami kondisi gelombang panas atau biasa yang disebut dengan ‘Heat Wave’. Bahkan akibat Heat Wave ini dilaporkan puluhan orang meninggal. Banyak orang berpikir bahwa kondisi Heat Wave yang terjadi di negara tetangga berkaitan dengan meningkatnya suhu di Indonesia. Namun ternyata peningkatan suhu di Indonesia tidak ada kaitannya sama sekali dengan fenomena Heat Wave.
Hal ini dijelaskan secara langsung oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto yang menjelaskan karakteristik Heat Wave dengan peningkatan suhu di Indonesia merupakan kondisi berbeda seperti yang dilansir dari situs resmi BMKG berikut ini.
“Bukan Heat Wave, karena ini memiliki karakteristik fenomena yang berbeda. Hanya dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari, sehingga dapat terjadi berulang dalam setiap tahun,” jelasnya.
Lebih lanjut Guswanto menerangkan bahwa gelombang panas atau Heat Wave biasa terjadi pada lintang menengah hingga lintang tinggi pada belahan bumi bagian utara selatan, serta di wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dan luasan yang besar, wilayah kontinental atau sub-kontinental. Sedangkan Indonesia sendiri berada di wilayah ekuator serta memiliki kondisi geografis kepulauan dan dikelilingi perairan luas. Selain itu, terdapat syarat khusus untuk terjadinya Heat Wave yaitu suhu maksimum harian lebih tinggi daripada suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius, seperti yang dijelaskan berikut ini.
“Syaratnya itu suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga derajat Celcius, dan biasanya muncul 5 hari. Misalnya suhu hariannya 37 derajat Celcius berarti kalau ditambah 5 derajat Celcius, kan jadi 42 derajat Celcius,” jelasnya.
Lantas jika bukan karena Heat Wave maka apa yang menyebabkan Indonesia mengalami peningkatan suhu? Menurut keterangan Guswanto saat melakukan siaran pers fenomena kenaikan suhu di Indonesia merupakan fenomena siklus tahunan akibat dari gerak semu matahari, sehingga tidak berkaitan dengan fenomena Heat Wave yang dirasakan negara tetangga. Dalam fenomena kenaikan suhu ini, tubuh akan lebih rentan mengalami dehidrasi jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya.Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah dengan minum air yang cukup.
Namun terkadang kesibukan membuat kita kurang memperhatikan asupan air minum, terlebih jika akses air minum kurang akan cukup merepotkan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Oleh karena itu, YUKI memiliki sebuah solusi berupa Luminor Glacier UV Bottle. Berbeda dengan tumblr yang beredar di pasaran, Luminor Glacier UV Bottle dilengkapi dengan sinar ultraviolet yang dapat mensterilisasi air bersih di dalam botol, sehingga Anda tidak perlu repot mencari akses air minum. Luminor Glacier UV Bottle hanya membutuhkan waktu 90 detik untuk mensterilisasi air bersih menjadi air minum steril yang aman Anda konsumsi secara langsung. Jaga tubuh Anda tetap terhidrasi di tengah kenaikan suhu ini dengan Luminor Glacier UV Bottle.
Baca Juga:
- Efisiensi Pakan Ayam Meningkat Berkat Air yang Berkualitas
- Benarkah Filter Air Terinspirasi dari Tubuh Ikan? Simak Penjelasannya Berikut Ini
- Solusi Air Berkualitas untuk Hasil Budidaya yang Optimal dengan Tim Aquaculture YUKI
- Jangan Salah! Ini Dampak Buruk Pemberian Air yang Asal-Asalan pada Ayam Broiler
- Setengah dari Warga Jakarta Jadikan Junk Food Sarapan, Netralisir dengan Air Minum Berkualitas