Ikan koi merupakan salah satu jenis ikan hias yang paling populer di dunia. Ikan yang memiliki nama ilmiah Cyprinus carpio ini terkenal karena keindahan warna, pola tubuhnya, serta memiliki nilai budaya yang tinggi. Tak salah jika banyak yang gemar memeliharanya. Bahkan beberapa dari mereka menganggap bahwa ikan koi lebih dari sekadar ikan hias belaka. Koi merupakan simbol keindahan, ketenangan, kekuatan, dan keberuntungan.

Ikan koi ini tergolong ikan yang cukup “spesial”. Koi cenderung lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan dan kondisi yang tidak ideal. Faktor seperti perubahan suhu mendadak, kebisingan, atau gangguan fisik bisa menyebabkan stres. Stres ini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh ikan dan membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.

Maka dari itu, pemeliharaan ikan koi memerlukan perhatian khusus, terutama dalam menjaga kualitas air kolam pemeliharaan. Air merupakan faktor krusial bagi pemeliharaan ikan koi. Tidak hanya sebagai media hidup saja, air jika dikelola dengan baik akan membuat ikan koi lebih sehat dan keindahannya (warna tubuh) lebih terpancar. Sterilisasi air sering dianggap sebagai solusi utama untuk menjaga kebersihan kolam dan kesehatan ikan. Namun dalam beberapa kasus, sterilisasi air justru menjadi masalah bagi pemilik kolam sehingga proses sterilisasi berjalan kurang efektif.

Sebelum memasuki proses sterilisasi, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa air yang akan digunakan telah bersih dari zat-zat pengotor yang dapat menganggu proses budidaya ikan koi. Lantaran zat-zat pengotor tersebut dapat mengganggu jalannya proses disinfeksi yang mana jika tidak segera diatasi akan sangat membahayakan ikan koi. Begitu pun jika nantinya masuk ke proses sterilisasi air akan menjadi tidak efektif dan sia-sia karena dari awal air tidak bersih atau tercemar.  Maka dari itu sebelum didisinfeksi, air kolam perlu dipastikan telah terbebas dari zat-zat pengotor. Untuk memastikan hal tersebut perlu dilakukan pre-filter air yang dapat menyaring zat-zat pengotor yang dapat membuat sterilisasi berjalan kurang efektif dan membahayakan ikan koi.

Mendengar permasalahan di atas, perlu adanya solusi mutakhir yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.  Penerapan filtrasi air dapat digunakan untuk menghasilkan air bersih yang aman digunakan dan terbebas dari kandungan material organik yang melebihi batas ketentuan. Penggunaan tabung pre-filter dapat dilakukan sebagai solusi untuk membersihkan air sebelum digunakan untuk memelihara ikan koi.

EVI (Enpress Vortech Inside)

Enpress Vortech Inside (EVI) merupakan solusi mutakhir untuk pre-treatment yang diimpor langsung dari Amerika Serikat. EVI memiliki sistem filtrasi air yang tak tertandingi di kelasnya karena disertai teknologi Vortech yang sudah dipatenkan di seluruh dunia. Teknologi Vortech sangat menguntungkan bagi pemilik kolam ikan koi karena mampu mengurangi penggunaan air hingga 30% saat backwash. Proses backwash EVI juga sangat singkat karena hanya membutuhkan waktu 7-8 menit. EVI hanya bisa dibeli di gerai pengolahan air YUKI yang menjadi satu-satunya distributor resmi di Indonesia.

Pemakaian pre-treatment juga menunjang keberlangsungan pengolahan air lebih lanjut seperti penyinaran dengan UV. Air bersih hasil pre-treatment akan dilanjut dengan penyinaran UV untuk mendapatkan air steril. Pre-treatment digunakan untuk mengurangi beban kerja sinar UV untuk menonaktifkan mikroorganisme dan meningkatkan efektivitas UV. Dengan demikian, keberlangsungan masa hidup lampu UV dapat dijaga sehingga tidak mengeluarkan biaya operasional tambahan untuk perawatan lampu UV.

Namun pada kenyataannya, ternyata masih terdapat pemelihara ikan koi yang menggunakan bahan kimia. Hal ini jika dilakukan terus menerus akan berdampak negatif bagi ikan koi itu sendiri. Misal penggunaan zat klorin, yang nantinya akan menimbulkan iritasi pada insang dan sisik. Dampak jangka panjang yang akan terjadi yaitu menurunkan nafsu makan ikan sehingga mudah terserang penyakit atau bahkan dapat berujung kematian.

Penggunaan UV untuk sterilisasi air kolam koi sangat direkomendasikan karena memiliki banyak keuntungan. Sinar UV lebih efektif untuk membunuh patogen, seperti bakteri, virus, dan parasit. Tidak hanya itu saja, UV juga mampu membunuh alga sehingga mereka tidak dapat bereproduksi. Alga sering kali menjadi masalah di kolam koi karena mereka bisa tumbuh cepat dan membuat air menjadi keruh. Sistem sterilisasi UV di kolam koi biasanya dipasang di dalam sistem filtrasi air. Ketika air yang mengandung alga melewati sistem UV, sinar UV akan menonaktifkan atau membunuh sel-sel alga. Selain itu, sinar UV tidak mengubah sifat fisika maupun kimia air sehingga tidak meninggalkan residu yang dapat membahayakan ikan koi. Jadi, tidak perlu khawatir lagi menggunakan UV.

Luminor UV

UV LUMINOR dapat digunakan pada kolam pemeliharaan ikan koi dengan teknologi sinar ultraviolet yang mampu membunuh 99,9% mikroorganisme patogen. Jika dibanding menggunakan disinfeksi dari bahan kimia, penggunaan sinar UV justru tergolong lebih hemat biaya dari segi biaya operasionalnya. Serta yang terpenting, UV LUMINOR tidak meninggalkan residu kimia dalam air yang dapat berbahaya bagi ikan koi. Performa yang maksimal dari UV LUMINOR ini juga tak lepas dari fitur-fitur yang lengkap dan berkualitas, antara lain:

  • Chamber dari bahan stainless steel 316L.
  • Monitor lampu internal untuk peringatan
  • Drain port
  • Lampu UV dengan umur pakai sampai 10.000 jam
  • Eco-friendly

Baca Juga: