Industri yang bergerak di bidang makanan atau F&B saat ini tengah menjadi tren yang cukup diminati oleh masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan persaingan di antara industri F&B berjalan dengan pesat. Para pelaku industri F&B berlomba-lomba untuk menemukan inovasi yang dapat semakin menarik minat pelanggan termasuk para pelaku industri restoran. Mereka berusaha menemukan inovasi menu baru yang unik dan diminati pelanggan. Namun, selain memperhatikan inovasi pada menu yang dihadirkan, hal yang terpenting adalah mendapatkan kepercayaan pelanggan.
Untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan perlu memastikan bahwa seluruh komponen yang digunakan untuk proses produksi terjamin aman. Dengan begitu, para pelanggan akan merasa aman dan nyaman mengonsumsi hasil olahan resto tersebut. Salah satu komponen terpenting yang sangat mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan adalah air. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengolahan restoran pasti membutuhkan air untuk mengolah produknya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memerhatikan kualitas air yang digunakan selama proses produksi restoran.
Selama ini kandungan kapur dan logam menjadi musuh utama bagi restoran karena dapat mempengaruhi cita rasa hasil makanan. Jika air yang digunakan untuk proses memasak mengandung logam seperti besi biasanya ditandai dengan bau besi yang menyengat dari airnya, serta terdapat rasa logam saat mengonsumsi air tersebut secara langsung. Di sisi lain, jika air terkontaminasi zat kapur maka dapat menyebabkan peralatan masak mudah berkerak serta dapat menimbulkan rasa pahit, sehingga rentan merusak cita rasa masakan.
Selain kapur dan logam dapat mempengaruhi rasa pada masakan yang dihasilkan, kandungan kapur dan logam di dalam air juga dapat menyebabkan kerugian besar. Pasalnya endapan residu kapur dan logam dapat menyebabkan penyumbatan yang menyebabkan sistem drainase memburuk. Jika hal ini terus dibiarkan maka terdapat adanya kemungkinan pengeluaran biaya yang cukup besar untuk pergantian sistem drainase. Tidak cukup sampai di situ saja, jika zat pengotor tersebut terus dikonsumsi oleh pelanggan dapat meningkatkan risiko kesehatan. Seperti yang diketahui bahwa kandungan logam pada air dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare hingga kerusakan pada hati dan ginjal.
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka diperlukan pencegahan untuk menghilangkan zat-zat kapur atau logam di dalam air. Atlas Filtri menjadi solusi tepat untuk mencegah adanya kandungan zat kapur maupun logam. Dirancang dengan teknologi dari Italia, Atlas Filtri dilengkapi filter sedimentasi untuk menghilangkan partikel fisik, serta karbon aktif untuk menangani bahan kimia dan logam berat. Selain itu, produk Atlas Filter dirancang dengan bentuk cartridge yang efisien, sehingga tidak memerlukan ruang luas dan mudah dipasang di tempat yang terbatas. Atlas Filtri juga tersedia dalam berbagai ukuran, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Baca Juga:
- Efisiensi Pakan Ayam Meningkat Berkat Air yang Berkualitas
- Benarkah Filter Air Terinspirasi dari Tubuh Ikan? Simak Penjelasannya Berikut Ini
- Solusi Air Berkualitas untuk Hasil Budidaya yang Optimal dengan Tim Aquaculture YUKI
- Jangan Salah! Ini Dampak Buruk Pemberian Air yang Asal-Asalan pada Ayam Broiler
- Setengah dari Warga Jakarta Jadikan Junk Food Sarapan, Netralisir dengan Air Minum Berkualitas