Air merupakan komponen yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh untuk keberlangsungan hidup dan kesehatan ternak. Kualitas air minum yang dikonsumsi oleh ternak dapat mempengaruhi berbagai aspek metabolisme, mulai dari transportasi nutrisi, regulasi suhu tubuh, proses pencernaan dan detoksifikasi. Air membantu dalam pengangkutan berbagai zat penting, seperti glukosa, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh ternak. Tanpa ketersediaan air yang cukup, proses transportasi ini terganggu, yang pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi metabolisme dan kesehatan ternak.

Air juga berperan dalam menjaga suhu tubuh ternak tetap stabil. Dalam kondisi suhu tinggi, ternak akan meningkatkan konsumsi air untuk membantu proses pendinginan tubuh melalui evaporasi serta penguapan dari kulit dan saluran pernapasan. Selain itu, air juga berperan dalam membuang produk sampingan metabolisme melalui ginjal. Ternak yang kekurangan air dapat mengalami penumpukan limbah metabolik dalam tubuh, yang berpotensi menyebabkan keracunan atau gangguan pada organ ginjal. 

Kualitas air minum dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kandungan mineral, pH, dan kontaminasi mikroorganisme. Berikut adalah beberapa cara kualitas air mempengaruhi metabolisme ternak:

  1. Kandungan Mineral
    Air dengan kandungan mineral yang tinggi, terutama natrium, kalsium, dan magnesium, dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh ternak. Kelebihan atau kekurangan mineral tertentu dapat menyebabkan gangguan metabolik, seperti kelainan jantung atau gangguan pada sistem saraf. 
  2. pH Air
    Idealnya, pH air untuk ternak sebaiknya berada dalam kisaran 6,5 hingga 8,5. Kondisi air dengan pH yang terlalu asam atau terlalu basa dapat memengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Air yang terlalu asam (pH rendah) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan pada ternak, sementara air yang terlalu basa (pH tinggi) dapat mengganggu metabolisme mineral dan proses pencernaan protein (Kannan et al., 2016).
  3. Kontaminan Mikroba
    Keberadaan mikroba patogen seperti E. coli, Salmonella, atau Campylobacter dalam air minum dapat mengancam kesehatan ternak. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan diare, penurunan nafsu makan, dehidrasi, dan gangguan metabolik lainnya. Selain itu, kualitas air yang buruk dapat menyebabkan peningkatan stres pada ternak, yang mengarah pada penurunan produktivitas dan daya tahan tubuh (Murphy et al., 2020).

Mengelola Kualitas Air untuk Mengoptimalkan Metabolisme Ternak

Untuk memaksimalkan kesehatan dan produktivitas ternak, pengelolaan kualitas air harus menjadi prioritas. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh peternak untuk menjaga kualitas air meliputi:

  • Memeriksa Kualitas Air Secara Rutin
    Peternak perlu secara teratur memeriksa kualitas air yang dikonsumsi oleh ternak, termasuk mengukur pH, kandungan mineral, dan keberadaan mikroba. Pengujian ini dilakukan melalui laboratorium untuk memastikan air yang dikonsumsi ternak aman dan sesuai standar.
  • Menggunakan Sistem Filtrasi
    Sistem filtrasi yang tepat dapat membantu menghilangkan kontaminan, logam berat, atau bahan kimia berbahaya dalam air. Sistem filtrasi yang efektif juga dapat mengatur kandungan mineral dalam air untuk mendukung keseimbangan elektrolit ternak. Enpress Vortech Inside (EVI)  merupakan teknologi filtrasi air yang berbeda dari teknologi lainnya. EVI didesain dengan teknologi VORTECH dari USA dan dilengkapi dengan media filter yang disesuaikan dengan permasalahan di lapangan yang telah tersertifikasi NSF, sehingga lebih terjamin dan aman.
EVI (Enpress Vortech Inside)
  • Menggunakan Sistem Disinfeksi yang Aman dan Efektif
    Sistem disinfeksi yang tepat dapat menghilangkan cemaran mikrorganisme patogen dalam air. Luminor UV-C System merupakan solusi tepat untuk disinfeksi air dengan menggunakan teknologi sinar UV-C yang mampu menonaktifkan mikroorganisme berbahaya di air hingga 99,9%. Berbeda dengan lampu UV-C konvensional lainnya. Luminor UV-C System dilengkapi dengan dosis 30mJ/cm2, sehingga efektif menonaktifkan seluruh mikroorganisme. Selain itu, baterai lampu Luminor UV-C System lebih awet karena dapat bertahan hingga 9.000 – 10.000 jam serta dilengkapi garansi produk hingga 10 tahun.
Pemasangan Luminor UV C System di Peternakan
Pemasangan Luminor UV C System di Peternakan

Kualitas air minum yang baik memiliki dampak signifikan terhadap metabolisme ternak. Air yang tercemar dapat mengganggu keseimbangan elektrolit, proses pencernaan, dan detoksifikasi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan ternak dan produktivitasnya. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk secara rutin memeriksa dan mengelola kualitas air yang diberikan kepada ternak untuk memastikan mereka mendapatkan hidrasi yang optimal dan mendukung proses metabolisme yang sehat.

Baca Juga: