Air bukan hanya kebutuhan dasar bagi ayam, tapi juga menjadi penentu langsung terhadap performa produksi. Air minum yang berkualitas sangat penting karena berperan dalam mendukung metabolisme dan pertumbuhan ayam, termasuk membantu proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan pengaturan suhu tubuh. Jika air tercemar atau tidak mencukupi, pertumbuhan ayam bisa terhambat dan menimbulkan stres. Selain itu, air yang terkontaminasi bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Clostridium dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan maupun pernapasan, yang berujung pada penurunan bobot badan, konsumsi pakan yang tidak efisien, serta peningkatan angka kematian. 

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air yang layak konsumsi harus memenuhi parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi tertentu. Secara fisika, air harus tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan memiliki kekeruhan maksimal 5 NTU. Dari sisi kimia, parameter penting yang harus diperhatikan mencakup pH antara 6,5–8,5, kandungan besi (Fe) maksimum 0,3 mg/L, mangan (Mn) maksimum 0,1 mg/L, serta tidak mengandung bahan berbahaya seperti arsen, nitrit, atau logam berat lainnya di atas ambang batas yang ditentukan. Dari aspek mikrobiologi, air harus bebas dari bakteri patogen, termasuk Escherichia coli dan Coliform dalam 100 ml sampel. Penerapan standar ini sangat penting, bahkan untuk air minum ternak, karena kesehatan ternak sangat berkaitan erat dengan kualitas air yang dikonsumsi setiap hari.

Langkah-Langkah Menjaga Keamanan Air Minum

  1. Lakukan Uji Kualitas Air Secara Berkala
    Langkah pertama dan paling mendasar untuk memastikan air minum tetap aman adalah dengan rutin melakukan uji kualitas air secara berkala. Pengujian ini sebaiknya dilakukan di laboratorium terpercaya atau menggunakan alat ukur portabel yang sudah terkalibrasi dengan baik. Dengan melakukan uji kualitas air secara rutin, peternak dapat mengambil tindakan cepat jika ditemukan permasalahan, sebelum berdampak pada performa dan kesehatan ternak.

  2. Gunakan Sistem Filtrasi dan Disinfeksi
    Air yang digunakan untuk minum ayam harus terlebih dahulu melalui proses penyaringan dan disinfeksi yang tepat. Sistem pre-filter sangat penting karena berfungsi menyaring partikel fisik seperti pasir, lumpur, karat, atau sedimen lainnya serta mineral berlebih seperti besi, mangan, kesadahan atau mineral lainnya yang biasanya terbawa dari sumber air sumur atau tandon. Jika partikel ini tidak disaring, selain mengganggu saluran distribusi air seperti nipple drinker, juga bisa menjadi tempat tumbuhnya bakteri.  Enpress Vortech Inside (EVI) merupakan solusi tepat untuk pre-filter yang menggunakan teknologi Vortech dan media terbaik dari Amerika Serikat yang sudah dipatenkan di seluruh dunia. Teknologi Vortech sangat menguntungkan bagi pemilik peternakan karena mampu mengurangi penggunaan air hingga 30% saat backwash dan mempercepat proses backwash.

Setelah itu, disinfeksi menjadi tahap berikutnya yang tidak kalah penting. Teknologi UV-C dapat menghancurkan DNA mikroorganisme patogen tanpa menambahkan bahan kimia, sehingga tidak ada risiko residu dalam air. Luminor UV-C System menjadi teknologi tepat untuk mendesinfeksi mikroorganisme berbahaya di air hingga 99,9% tanpa residu berbahaya. Berbeda dengan lampu UV-C konvensional lainnya. Luminor UV-C System dilengkapi dengan dosis 30mJ/cm2, sehingga efektif menonaktifkan seluruh mikroorganisme. Baterai lampu Luminor UV-C System lebih awet karena dapat bertahan hingga 9.000 – 10.000 jam serta dilengkapi garansi produk hingga 10 tahun. Sistem disinfeksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa air yang terlihat bersih juga aman dari mikroorganisme berbahaya.

  1. Bersihkan Jalur Pipa dan Nipple Drinker Secara Rutin
    Saluran distribusi air seperti pipa dan nipple drinker sering kali menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme karena adanya pembentukan biofilm. Biofilm ini sulit dibersihkan jika dibiarkan terlalu lama dan bisa menjadi sumber infeksi yang terus-menerus meskipun sumber air sudah bersih. Oleh karena itu, jalur distribusi air harus dibersihkan secara rutin, minimal setiap siklus pemeliharaan atau lebih sering jika ditemukan penurunan konsumsi air. Proses pembersihan dapat dilakukan dengan flushing menggunakan tekanan air tinggi serta penggunaan disinfektan yang aman untuk ternak.

  2. Amati Perilaku Minum Ayam
    Perilaku minum ayam merupakan indikator alami yang sangat berguna dalam mendeteksi gangguan kualitas air. Ayam yang sehat akan rutin minum dalam frekuensi yang konsisten, terutama pada saat suhu lingkungan tinggi. Jika ayam terlihat enggan minum atau terjadi peningkatan kematian mendadak, kualitas air harus segera diperiksa.

Air memang terlihat sepele, tapi dampaknya luar biasa besar. Peternak yang cermat dalam menjaga kualitas air minum tidak hanya melindungi kesehatan ayamnya, tapi juga mengamankan efisiensi produksi dan keuntungan bisnis. Jadi, pastikan air minum ayam di kandang selalu dalam kondisi aman dan berkualitas.

Baca Juga: