Bagi para pecinta ikan hias terutama yang mengoleksi jenis ikan premium seperti ikan koi grade A dan arowana super red, menjaga kualitas air kolam bukan sekedar kebutuhan teknis, ini adalah bentuk perawatan yang mencerminkan kepedulian dan dedikasi terhadap ikan hias yang bernilai tinggi. Ikan premium ini bukan hanya mahal dari sisi harganya, namun juga sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan, terutama kualitas air tempat hidup mereka. Kondisi lingkungan perairan buruk yang keruh, penuh akan amonia, hingga mengandung patogen. Hal ini akan mengganggu pertumbuhan seperti tidak nafsu makan dan kesehatan ikan seperti stres dan mudah sakit, bahkan dapat berdampak pada warna kulit estetikanya yang memudar atau kusam. Oleh karena itu, menjaga air tetap dalam kondisi jernih, tidak beracun dan bebas dari patogen adalah kunci utama yang menjadi prioritas para pecinta ikan hias.

Upaya untuk menjaga kondisi air tetap prima yaitu dengan memiliki manajemen sistem filtrasi yang benar dan tepat. Sistem filtrasi menjadi jantung dari pengelolaan air kolam. Idealnya sistem filtrasi ini terdiri dari 3 lapisan utama. 

  1. Filtrasi mekanis, yang menyaring kotoran dan partikel padat seperti sisa pakan, sedimentasi, dan feses ikan. Contoh penggunaannya yaitu dengan filter mat atau filter spons dan juga bead filter. 
  2. Filtrasi kimia, yang menggunakan karbon aktif atau zeolit untuk menghilangkan racun-racun tertentu.
  3. Filtrasi biologi, yang berfungsi untuk menumbuhkan bakteri nitrifikasi yang mengubah senyawa amonia menjadi nitrat yang tidak berbahaya. Contohnya bioball, bioring, dan batu apung. 

Namun terdapat elemen penting yang seringkali terlupakan oleh para pecinta ikan hias, yaitu sterilisasi mikroorganisme patogen penyebab penyakit di dalam air kolam. Penggunaan teknologi UVC inilah yang dapat memerankan peran vital. 

UVC disinfeksi bekerja dengan cara memaparkan sinar ultraviolet dengan spektrum C (UV-C) dengan panjang gelombang 254 nm, yang dapat merusak DNA dan RNA. Sehingga patogen penyebab penyakit akan ternonaktif dan tidak bisa berkembang biak. 

Teknologi UV-C memiliki peran utama di dalam air, yakni: 

  1. Mencegah munculnya suatu biang penyakit seperti Koi Herpes Virus, White Spot, Dropsy, Pop Eye, dan lain-lain. 
  2. Menekan pertumbuhan alga yang dapat menyebabkan penurunan estetika dan juga warna air tidak jernih. 
  3. Non-chemical yang tidak menyebabkan residu atau disinfection by products yang berbahaya bagi kesehatan ikan hias. 

Luminor UV-C Disinfection System memiliki teknologi yang berasal dari Canada, yang sudah terbukti dan berpengalaman dalam sterilisasi air dari berbagai jenis patogen-patogen di dalam air. Memiliki efektifitas hingga 99,9% menonaktifkan patogen penyebab penyakit. Luminor UV-C system memiliki garansi lampu 10.000 jam, ballast 3 tahun, chamber 10 tahun. 

Baca Juga: