Air merupakan faktor paling penting dalam pemeliharaan ternak. Bagi ayam, konsumsi air bisa mencapai dua kali lebih banyak dibanding pakan. Itu artinya, kualitas air minum sangat menentukan kesehatan dan produktivitas ternak.

Peternak masih banyak mengandalkan air sumur sebagai sumber utama. Menurutnya, air sumur itu alami, jernih, dan pastinya aman. Tapi benarkah begitu? Yuk kita bongkar satu per satu mitos dan faktanya!

1.Mitosnya air sumur itu pasti murni dan aman

Faktanya tidak semua air sumur aman. Kedalaman sumur dan kondisi tanah di sekitarnya sangat memengaruhi kualitas air. Sumur dangkal, akan lebih rentan tercemar mikrobiologi patogen karena kotoran ternak atau limbah lainnya bisa merembes masuk dan mencemari ke air tanah.

Sementara itu, sumur dalam memang lebih terlindungi dari pencemaran biologis, tetapi bukan berarti bebas masalah. Air dari sumur dalam sering mengandung mineral berlebih seperti besi dan kapur. Jika dibiarkan, kandungan ini bisa memengaruhi kesehatan ternak maupun performa mereka.

2. Mitos kedua, kalau air jernih, berarti bisa diminum dengan aman

Faktanya air yang terlihat jernih belum tentu bebas kontaminasi. Mikroorganisme berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan protozoa penyebab koksidiosis bisa hidup di dalam air yang tampak jernih. Masalahnya, patogen ini tidak bisa dilihat dengan mata langsung. Jadi, meskipun air sumur tampak jernih, akan tetap ada potensi penularan penyakit di kandang jika tidak melalui proses pengolahan.

3. Mitos ketiga ternak sudah terbiasa minum air sumur, jadi tidak masalah

Anggapan ini sering membuat peternak lengah. Faktanya, kebiasaan ternak minum air sumur bukan berarti aman. Paparan patogen secara terus-menerus justru bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh ternak. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan angka kematian meningkat, performa ternak menurun, FCR memburuk, dan pada akhirnya merugikan peternak itu sendiri.

Oleh sebab itu, agar air sumur benar-benar aman untuk diminum ternak, pengolahan air tetap diperlukan. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah melakukan penyaringan atau filtrasi untuk mengurangi kotoran, lumpur, bau, dan zat kimia berlebih. Enpress Vortech Inside (EVI) merupakan solusi tepat untuk sistem filtrasi yang sudah menggunakan teknologi Vortech dan media terbaik dari Amerika Serikat yang sudah terbukti efektif untuk menyaring segala pengotor baik secara fisika maupun kimia. 

Enpress Vortech Inside (EVI)

Selanjutnya, air yang sudah bersih juga masih perlu untuk didesinfeksi dengan metode yang tepat dan efektif. Disinfeksi menggunakan teknologi UV-C bisa menjadi langkah alternatif yang dapat diterapkan di peternakan. Teknologi UV-C dapat menghancurkan DNA mikroorganisme patogen tanpa menambahkan bahan kimia, sehingga tidak ada risiko residu dalam air. Luminor UV-C System menjadi teknologi tepat untuk mendesinfeksi mikroorganisme berbahaya di air hingga 99,9% tanpa residu berbahaya. Berbeda dengan lampu UV-C konvensional lainnya. Luminor UV-C System dilengkapi dengan dosis 30mJ/cm2, sehingga efektif menonaktifkan seluruh mikroorganisme.

Selain itu, penyimpanan air juga tidak boleh diabaikan. Tandon dan pipa distribusi harus dijaga kebersihannya agar tidak menjadi biofilm yang bisa kembali mencemari air. Dengan pengolahan yang sesuai, barulah air sumur bisa benar-benar aman untuk diminum ternak.

Baca Juga: