Saat berbuka puasa, ungkapan mengenai “Berbukalah dengan yang manis,” sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pasalnya, makanan atau minuman manis memang dapat mengembalikan energi yang hilang dengan cepat. Hal ini membuat banyak umat Muslim berbuka dengan makanan ataupun minuman manis daripada air putih. Namun, perlu diingat bahwa ketika berpuasa, tubuh kehilangan cairan secara signifikan sehingga rentan mengalami dehidrasi.
Dehidrasi merupakan masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh umat Muslim selama bulan Ramadan. Hal ini disebabkan karena tidak ada asupan nutrisi ke tubuh selama lebih dari 12 jam. Maka, ini akan membuat tubuh mengalami dehidrasi ringan seperti sakit kepala, mudah lelah, hingga sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, perlu adanya asupan air putih yang cukup ketika sahur dan berbuka untuk mengaktifkan elektrolit yang ada di otak dan memperlancar peredaran darah dalam tubuh.
Dilansir dari media online detikcom, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) menyarankan agar mengonsumsi air putih ketika waktu berbuka puasa ketimbang minuman manis. Ini disebabkan karena tubuh harus mengembalikan cairan yang telah hilang setelah berpuasa lebih dari 12 jam. “(Minum) Air mineral dapat menekankan asam lambung, sedangkan minuman manis akan meningkatkan asam (lambung),” kata dr. Milka Inkiriwang selaku Kabid Humas PDUI.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi minuman manis telah diduga sebagai faktor penyebab meningkatnya tingkat obesitas di seluruh dunia. Selain itu, dilansir dari British Heart Foundation, mengatakan pola makan dengan tinggi gula cenderung meningkatkan risiko jantung dan diabetes tipe 2. Maka, jika buka puasa diisi dengan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan akan meningkatkan risiko penyakit tersebut. Oleh sebab itu, minum air putih menjadi langkah yang tepat ketika berbuka puasa.
Dalam mengonsumsi air putih, pilih air yang aman dan steril dan tidak mengandung patogen berbahaya seperti bakteri, virus, dan jamur. Sebab, patogen tersebut dapat mempengaruhi kualitas air penyebab masalah kesehatan jika dikonsumsi. Maka, pilih air yang sudah melalui proses sterilisasi guna mencegah adanya kontaminan patogen.
Saat ini, sebuah inovasi terbaru yang dapat menonaktifkan patogen dengan mendisinfeksi air menggunakan sinar ultraviolet (UV). Sinar ini mampu menembus inti patogen dan merusak DNA serta RNA dari patogen tersebut. Sehingga keluarga dapat merasa aman saat mengonsumsi air putih saat berbuka puasa dibandingkan dengan minuman manis.
Baca juga:
- Beralih dari Usaha Budidaya Udang Konvensional Menuju ke Budidaya Udang Modern
- Khawatir Terancam Gagal Panen Akibat Musim Hujan? Tenang, Lakukan Ini Pada Tambak Anda
- Musim Hujan Telah Tiba, Ini yang Harus Petambak Lakukan untuk Optimalkan Budidaya
- After-sales Service EVI dan Luminor UV-C System untuk Menjaga Keoptimalan Kualitas Air di Peternakan
- Solusi YUKI untuk Peternakan Ayam Broiler di Pegunungan Kapur Citatah, Bandung Barat