Ketahanan pangan Indonesia saat ini didukung oleh swasembada daging ayam. Produksi daging ayam di Indonesia saat ini sudah mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga jika supply daging ayam terlalu banyak akan berakibat pada anjloknya harga ayam hidup dalam negeri. Tidak seperti daging sapi dan susu, daging ayam masih menjadi pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani karena selain harganya terjangkau nilai gizi yang baik menjadi pilihan masyarakat di Indonesia.
Kelebihan supply daging ayam ini jika dibiarkan begitu saja akan membuat para peternak merugi akibat turunnya harga ayam hidup. Maka dari itu, sobat farming perlu melihat peluang ini dengan melakukan ekspor daging ayam ke negara lain agar dapat menyeimbangkan supply dan demand serta menjadi nilai tambah produk bagi perusahaan dan negara. Tapi untuk melakukan ekspor bukan hal yang mudah, perlu memenuhi standar dan persyaratan yang ada sesuai dengan regulasi negara tujuan.
Sebelum ekspor daging ayam dilakukan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Persyaratan ini termasuk persyaratan regulasi dan persyaratan komersial. Persyaratan regulasi mencakup persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dan negara tujuan. Beberapa persyaratan regulasi yang harus dipenuhi antara lain:
- Sertifikat Kesehatan: Daging ayam harus memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dan negara tujuan. Sertifikat kesehatan diperlukan untuk menunjukkan bahwa daging ayam tersebut aman untuk dikonsumsi.
- Izin Ekspor: Produsen daging ayam harus mendapatkan izin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan ekspor. Izin ini diperlukan untuk memastikan bahwa proses pengolahan dan pengiriman daging ayam sesuai dengan standar yang ditetapkan.
- Ketentuan Hukum: Pemerintah Indonesia dan negara tujuan harus menyetujui ketentuan hukum yang berlaku untuk ekspor daging ayam.
Adapun persyaratan komersial meliputi persyaratan yang ditetapkan oleh importer atau pembeli di negara tujuan. Beberapa persyaratan komersial yang harus dipenuhi antara lain:
- Labeling: Produsen harus memastikan bahwa kemasan daging ayam memenuhi persyaratan labeling negara tujuan. Hal ini termasuk informasi tentang asal, jenis, tanggal kadaluwarsa, dan lain-lain.
- Standar Kualitas: Daging ayam harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh importer atau negara tujuan. Hal ini termasuk kualitas daging ayam, ukuran, dan berat.
- Persyaratan Pajak dan Bea Masuk: Produsen harus memeriksa persyaratan pajak dan bea masuk di negara tujuan dan memastikan bahwa semua persyaratan ini telah dipenuhi.
Permasalahannya adalah peternakan ayam broiler di Indonesia masih menggunakan bahan-bahan kimia seperti penggunaan antibiotik untuk feed additive dan klorin untuk air minum. Penggunaan bahan kimia ini sangat berbahaya apalagi jika terus menerus dilakukan. Terlebih lagi air minum sangat dibutuhkan oleh ternak bahkan kebutuhannya sampai 1,6 – 2 kali lipat dari pakan. Air minum yang dibiarkan terakumulasi dengan bahan kimia dalam jangka panjang akan berdampak negatif bagi masyarakat yang mengonsumsinya dan daging ayam yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan standar dari negara tujuan ekspor. Maka dari itu, perlu mengganti bahan kimia seperti klorin dengan cara efektif yang tidak meninggalkan residu seperti penggunaan disinfeksi sinar UV-C LUMINOR.

Selain menggunakan teknologi UV-C, LUMINOR dilengkapi dengan berbagai keunggulan lain seperti berikut ini:
- Dosis 30 mJ/cm² adalah dosis yang dioptimalkan untuk memastikan bahwa hampir semua patogen termasuk Salmonella spp. dan Escherichia coli yang terpapar akan dinonaktifkan oleh LUMINOR.
- Tidak meninggalkan residu atau produk sampingan yang berbahaya.
- Low maintenance, hanya perlu pembersihan dan penggantian lampu
- Instan, air langsung dapat digunakan setelah disinfeksi.
- Tidak menyebabkan gangguan pencernaan.
- Tidak menurunkan nafsu makan.
- Tidak terjadi overdosis.
Dengan berbagai keunggulan tersebut membuat LUMINOR dapat mensterilisasi air di peternakan dengan optimal, sehingga kualitas daging ayam dapat sesuai dengan standar negara tujuan ekspor. Maka dari itu, sobat farming perlu memperhatikan hal tersebut agar peluang dari swasembada daging ayam ini dapat dimanfaatkan dalam rangka menembus pasar ekspor dunia dengan tetap memperhatikan kualitas daging ayam yang diproduksi bebas bahan kimia berbahaya.
Baca Juga:
- Solusi Otomatis Cegah Penyakit Ikan dan Udang dengan Monitoring Kualitas Air Secara Real-time dengan IoT
- Jangan Lewatkan Waktu Terbaik untuk Minum Air Putih Ini, Demi Investasi Kesehatan Jangka Panjang
- Solusi Cerdas untuk Kualitas DO Maksimal di Kolam Budidaya dengan Teknologi MAZZEI
- Teknologi UV untuk Pengolahan Air Ramah Lingkungan di Pabrik, Mengurangi Ketergantungan Kimia
- “Terima Kasih Telah Bersama YUKI di IndoBuildTech 2025 — Bersatu Hadirkan Solusi Hunian Sehat dan Nyaman”